JAKARTA. Jurnalis senior Budiarto Shambazy menilai peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia-Afrika kurang mendapat sorotan media-media internasional. Pasalnya, dalam perspektif media, KAA dianggap hanya sebagai peringatan, dan bersifat normatif. "Memang peliputan media internasional persentasenya hanya sedikit. Jika dilihat dari perspektif media, KAA ini sifatnya hanya peringatan, meski penting, tetap kurang seksi di mata media," ujar Budi dalam diskusi Perspektif Indonesia bersama Smart FM, di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/4). Menurut Budi, pesan yang disampaikan hanya cenderung bersifat normatif. Menurut dia, KAA kalah menarik jika dibandingkan dengan konferensi tingkat tinggi lainnya.
KAA kurang mendapat perhatian media asing
JAKARTA. Jurnalis senior Budiarto Shambazy menilai peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia-Afrika kurang mendapat sorotan media-media internasional. Pasalnya, dalam perspektif media, KAA dianggap hanya sebagai peringatan, dan bersifat normatif. "Memang peliputan media internasional persentasenya hanya sedikit. Jika dilihat dari perspektif media, KAA ini sifatnya hanya peringatan, meski penting, tetap kurang seksi di mata media," ujar Budi dalam diskusi Perspektif Indonesia bersama Smart FM, di Menteng, Jakarta, Sabtu (25/4). Menurut Budi, pesan yang disampaikan hanya cenderung bersifat normatif. Menurut dia, KAA kalah menarik jika dibandingkan dengan konferensi tingkat tinggi lainnya.