Kabar baik reda, euro menurun



JAKARTA. Nilai tukar euro melemah terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pelemahan ini merupakan koreksi dari lonjakan euro hari sebelumnya.

Sepekan terakhir, menjadi pekan menguntungkan bagi euro karena dampak pemangkasan suku bunga Bank Sentral Eropa dan data industri Jerman yang positif.

Di pasar spot sampai dengan sesi perdagangan Kamis (9/5) pukul 16.31 WIB kemarin, pasangan EUR/USD melemah 0,11% menjadi 1,3139, EUR/AUD melemah 0,66% menjadi 1,2847, dan pasangan EUR/JPY melemah 0,41% menjadi 129,68 dibanding hari sebelumnya.


Penurunan nilai tukar euro paling tajam terlihat pada pairing EUR/AUD. Penurunan ini dipicu membaiknya tingkat pengangguran negeri kanguru ke angka 5,5%. Sementara, penggerak pasar dari Eropa masih minim, setelah rilis data pesanan pabrik Jerman di hari sebelumnya. Data pesanan pabrik Jerman menunjukkan hasil yang mengejutkan. 

Pesanan yang disesuaikan dengan perubahan musiman dan inflasi di Jerman pada bulan Maret mencapai 2,2% atau melampaui ekspektasi awal yang diperkirakan hanya mencapai 0,4%. Peningkatan juga terjadi pada pesanan ekspor, barang setengah jadi dan barang investasi Jerman yang masing- masing juga naik; 2,7%, 3,6% dan 2%.

Para analis yang disurvei Bloomberg mengatakan, Bank Sentral Eropa kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga lagi paling tidak hingga tahun 2015. Median prediksi meramal, European Central Bank (ECB) akan mempertahankan suku bunga di angka 0,5% hingga akhir 2014.

Sebelumnya, Presiden ECB Mario Draghi menegaskan, pihaknya siap memangkas suku bunga lagi kalau diperlukan. Masih sepinya kabar baik di Eropa, menekan nilai tukar euro terhadap mata uang utama lain. Apalagi, tingkat inflasi tahunan April di zona Euro turun menjadi 1,2%, dibanding bulan Maret di angka 1,6%.

Dalam survei yang digelar ECB, para ekonom memangkas outlook produk domestik bruto zona Euro tahun ini. Para ekonom memprediksi, ekonomi 17 negara pengguna euro akan berkontraksi 0,4% tahun ini. Sebelumnya, para ekonom memperkirakan zona Euro tumbuh 0% alias stagnan dibanding tahun lalu.

Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, pergerakan pairing EUR/JPY yang sudah mencapai titik jenuh, hanya akan membuat penguatan euro terhadap yen mentok di harga 130. "Harga akan mentok di situ karena harga sudah sampai di titik jenuh beli, pergerakan besar masih menunggu dampak stimulus moneter yang dilakukan Jepang," kata Nizar.

Suluh Adil Wicaksono, analis Milliennium Penata Futures mengatakan, penguatan euro akibat rebound teknikal sebelumnya hanya berlangsung sementara. Efek pemangkasan tingkat suku bunga acuan oleh ECB, pekan lalu, mulai pudar. Sehingga kemungkinan besar nilai tukar euro cenderung bergerak menurun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati