Kabar Baik! Tak Ada Kasus Kanker Serviks pada Perempuan yang Sudah Vaksin HPV!



MOMSMONEY.ID - Penelitian yang dilakukan baru-baru ini  menemukan tidak ada kasus kanker serviks atau rahim terdeteksi pada perempuan muda yang sudah vaksin HPV. 

Melansir BBC, penelitian yang dilakukan The Public Health Scotland (PHS) mengumumkan bahwa vaksin human papillomavirus virus (HPV) sangat efektif mencegah  berkembangnya sel kanker serviks atau rahim. 

Baca Juga: Begini Lo Cara Cepat Menurunkan Gula Darah Tinggi Secara Alami!


HPV adalah infeksi menular seksual dan bertanggungjawab pada hampir semua kasus kanker serviks. Adapun HPV adalah penyebab paling umum keempat kanker pada perempuan di seluruh dunia. 

Adapun program vaksinasi ini dimulai pada 2008 dengan saaran mereka perempuan muda tahun pertama di sekolah menengah pertama dengan usia 12-13 tahun. 

Apa itu HPV?  HPV adalah nama bagi sekelompok virus, yang diketahui saat ini ada lebih dari 100 jenis virus HPV. Banyak perempuan akan terinfeksi HPV sepanjang hidup mereka tanpa gejala apapun. 

Pada sebagian kasus, infeksi HPV tidak memiliki gejala dan akan hilang dengan sendirnya. Namun di beberapa kasus HPV bisa menyebabkan infeksi terus-menerus dan menyebabkan kanker serviks. 

Nah beberapa tipe HPV ini memiliki risiko tinggi karena terkait dengan pertumbuhan beberapa sel kanker. Hampir semua kanker serviks (99,7%) disebabkan oleh infeksi HPV berisiko tinggi. 

Baca Juga: Penyebab Kanker Serviks yang Wajib Diwaspadai Perempuan dan Cara Mencegahnya

Lebih lanjut, kanker rahim adalah penyakit anker paling umum ditemukan pada perempuan berusia 25-35 tahun di Skotlandia. Secara total, hampir 300 perempuan di Skotlandia didiagnosa kanker serviks setiap tahunnya. 

PHS dalam hal ini bekerjasama dengan Universities of Strathclyde dan Edinburg. Penelitian ini telah dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute. 

“Ini menunjukkan betapa efektifnya vaksin HPV karena terbukti saat ini tidak ada kasus kanker rahim pada perempuan yang sudah vaksin HPV secara penuh dan melakukan vaksin dosis pertama di usia 12-13 tahun,” ungkap Dr Kirsty Roy konsultan perlindungan kesehatan di PHS, dilansir dari BBC. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Benedicta Alvinta