Kabar baik! Vaksin AstraZeneca efektif melindungi diri dari varian Delta



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Mengutip sebuah penelitian, AstraZeneca mengatakan vaksin Covid-19 buatannya efektif terhadap varian Delta dan Kappa, yang pertama kali diidentifikasi di India. 

Melansir Reuters pada Selasa (22/6/2021), studi yang dilakukan oleh Universitas Oxford menyelidiki kemampuan antibodi monoklonal dalam darah dari orang yang pulih dan dari mereka yang divaksinasi untuk menetralkan varian Delta dan Kappa.

Pekan lalu, analisis oleh Public Health England (PHE) menunjukkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Pfizer Inc dan AstraZeneca menawarkan perlindungan tinggi lebih dari 90% terhadap rawat inap dari varian Delta.


Hasil studi Oxford terbaru dibangun berdasarkan analisis terbaru oleh PHE, kata perusahaan itu.

Baca Juga: Mengenal Perbedaan Varian Baru Covid-19

Menurut kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Jumat , varian Delta menjadi versi penyakit yang dominan secara global.

Sebelumnya, pada akhir Mei lalu, PHE mengatakan, bahwa dua dosis vaksin AstraZeneca mungkin sekitar 85% hingga 90% efektif melawan Covid-19 dengan gejala. Meskipun begitu, PHE mengingatkan bahwa masih belum memiliki data yang cukup untuk menyimpulkan.

Dalam laporan mingguannya, berdasarkan penelitian Universitas Oxford, PHE memperkirakan efektivitas vaksin AstraZeneca mencapai 89%. Angka itu cukup sebanding dengan 90% milik vaksin Pfizer/BioNTech.

Baca Juga: Varian Delta dari India menggandakan risiko rawat inap Covid-19

"Data terbaru ini memperlihatkan dampak luar biasa dari dua dosis vaksin tersebut, dengan dosis kedua vaksin AstraZeneca mampu memberikan perlindungan hingga 90%," ungkap Nadhim Zahawi, Menteri Tingkat Rendah Parlementer untuk Pengerahan Vaksin Covid-19 kepada Reuters.

Vaksin Pfizer dan AstraZeneca telah digunakan di Inggris masing-masing sejak bulan Desember dan Januari lalu, disusul oleh vaksin Moderna pada bulan April.

Selanjutnya: 10 Juta bulk vaksin Sinovac tiba hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie