KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Meteorologi Dunia atau World Meteorological (WMO) mengatakan, El Nino yang tengah berlangsung saat ini akan terus berlanjut hingga April 2024. Melansir
Reuters, WMO menambahkan, kondisi ini akan menyebabkan suhu atau temperatur udara akan terus naik dalam satu tahun terakhir. Padahal, suhu tahun ini sudah berada di jalur untuk mencapai rekor terpanas. Dampaknya, tahun 2024 bisa menjadi tahun terpanas, hampir mendekati tahun 2023 yang merupakan tahun terpanas dari tahun-tahun sebelumnya.
WMO mengatakan, ada 90% kemungkinan, peristiwa yang terjadi secara alami ini akan terus berlanjut hingga musim dingin di belahan bumi utara. Hal ini sejalan dengan proyeksi serupa bulan lalu dari peramal cuaca pemerintah AS. “Dampak El Nino terhadap suhu global biasanya terjadi pada tahun setelah perkembangannya, dalam hal ini pada tahun 2024. Namun karena suhu daratan dan permukaan laut yang mencapai rekor tertinggi sejak bulan Juni, tahun 2023 kini berada di jalur yang tepat untuk menjadi tahun dengan rekor terpanas. Tahun depan mungkin akan lebih panas. Hal ini jelas dan tegas disebabkan oleh kontribusi meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca yang memerangkap panas dari aktivitas manusia,” kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas seperti yang dilansir dari
Hindustan Times. Baca Juga: 2 Cara Cek Penerima BLT El Nino November 2023, Cair Rp 400.000 untuk 2 Bulan Mengutip
Reuters, El Nino merupakan pemanasan suhu pada permukaan laut di wilayah Pasifik bagian timur dan tengah. Kondisi ini yang kemudian memicu fenomena cuaca ekstrem mulai dari kebakaran hutan hingga siklon tropis. Bahkan, yang paling parah adalah kekeringan berkepanjangan. Fenomena El Nino telah memicu bencana di seluruh dunia. Dan dampaknya diperkirakan akan lebih besar dialami oleh negara-negara berkembang. Pasalnya, negara-negara berkembang lebih rentan terhadap perubahan harga pangan dan energi. WMO mengatakan dalam pernyataan yang sama bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat.
Baca Juga: Indonesia Kesulitan Impor Beras, Ancaman Krisis Pangan Semakin Nyata Rekor tahun sebelumnya terjadi pada tahun 2016 karena terjadinya El Nino yang sangat kuat dan terjadi secara alami dan dampak pemanasan yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Sekadar tambahan informasi,
Hindustan Times melaporkan, El Nino terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun. Biasanya, fenomena El Nino berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie