Kabar Buruk Lagi! State Street PHK 1.700 Karyawan



BOSTON. Satu lagi kabar buruk dari sektor finansial. State Street Corp berencana mem-PHK 1.700 pekerjanya. Perusahaan money manager untuk institusi terbesar dunia itu akan memangkas sekitar 6% dari total karyawannya yang berjumlah 28.700 orang. Dua per tiga dari jumlah pengurangan pekerja itu akan dilakukan di Amerika Utara. Mayoritas pemutusan hubungan kerja akan dilakukan terhadap pekerja di level menengah dan senior.

Hingga saat ini, perbankan, broker dan money manager sudah mengumumkan lebih dari 200.000 pemecatan karyawan sejak terjadinya kolaps di pasar keuangan akibat kredit berbasis subprime.

Bukan hanya State Street, Fidelity Investment juga berencana merumahkan 3.000 pekerjanya pada kuartal pertama tahun depan. Selain itu, BlackRock Inc di New York, Legg Mason Inc di Baltimore dan Alliance Bernstein Holding LP di New York serta Janus Capital Group Inc di Denver juga sudah mengambil ancang-ancang untuk melakukan pengurangan pegawai.


“Secara moral, hal ini sangat berat. Namun para pemegang saham harus melihat kondisi itu,” jelas Gerard Cassidy, analis di RBC Capital Markets di Portland.

Per tanggal 30 September, Street State memiliki US$ 14,1 aset yang masuk dalam pengawasan pada minggu ini. Jumlah aset yang diinvestasikan perusahaan bagi para kliennya mengalami penurunan 1,69 triliun. Asal tahu saja, State Street mendapatkan mayoritas pendapatan dasarnya dari sejumlah uang yang diinvestasikan di Luar Negeri.

Editor: Didi Rhoseno Ardi