JAKARTA. Dollar Australia sedikit bertenaga setelah kabar positif berhembus dari China. Maklum, China merupakan mitra dagang utama Aussie, sehingga kondisi ekonomi kedua negara tersebut saling terkait.Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (18/2) pukul 17.25 WIB, pasangan AUD/JPY menguat 0,2% menjadi 92,28. Aussie juga menguat 0,17% versus GBP menjadi 0,5413. Namun, AUD masih melemah 0,3% menjadi 1,5214. Pairing AUD/USD juga melemah 0,2% ke level 0,9014.Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy menyebut, secara umum AUD mencoba menuju penguatan mingguan ketiga, setelah pada awal pekan ini sempat jatuh, karena data ketenaga kerjaan mengecewakan. Menurutnya, aussie mendapat sentimen positif setelah data inflasi China pada Januari 2014 mencapai 2,5%, atau stabil dibanding Desember tahun lalu. Kondisi yang stabil diekspektasi mendukung prospek perdagangan Australia. Terkendalinya inflasi dapat memberi ruang bagi pemerintah China untuk menjalankan perubahan model ekonomi dari orientasi ekspor ke konsumsi domestik. Impor China per Januari dilaporkan tumbuh 10%, di mana impor dari Australia meningkat 12,8%."Sayang, pernyataan petinggi bank sentral Australia (RBA) menghambat penguatan AUD versus USD. RBA masih akan melonggarkan kebijakan moneter serta aussie melemah. Sementara, analis Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono menyebut, AUD berhasil menguat versus JPY, karena sentimen dari dalam negeri Jepang. Bank of Japan (BOJ) menyatakan masih melanjutkan pelonggaran moneter demi mencapai target inflasi lebih tinggi.Anallis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, meski AUD memiliki sentimen bagus, namun sentimen dari Eropa lebih kuat. Data current account zona Eropa pada Desember 2013 dilaporkan senilai 21,3 miliar euro. Meski lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, namun lebih baik dari prediksi pasar, yaitu 19,8 miliar euro. Itu sebabnya, AUD melemah versus EUR.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kabar dari China menopang Aussie
JAKARTA. Dollar Australia sedikit bertenaga setelah kabar positif berhembus dari China. Maklum, China merupakan mitra dagang utama Aussie, sehingga kondisi ekonomi kedua negara tersebut saling terkait.Data Bloomberg menunjukkan, Selasa (18/2) pukul 17.25 WIB, pasangan AUD/JPY menguat 0,2% menjadi 92,28. Aussie juga menguat 0,17% versus GBP menjadi 0,5413. Namun, AUD masih melemah 0,3% menjadi 1,5214. Pairing AUD/USD juga melemah 0,2% ke level 0,9014.Analis Soegee Futures, Nizar Hilmy menyebut, secara umum AUD mencoba menuju penguatan mingguan ketiga, setelah pada awal pekan ini sempat jatuh, karena data ketenaga kerjaan mengecewakan. Menurutnya, aussie mendapat sentimen positif setelah data inflasi China pada Januari 2014 mencapai 2,5%, atau stabil dibanding Desember tahun lalu. Kondisi yang stabil diekspektasi mendukung prospek perdagangan Australia. Terkendalinya inflasi dapat memberi ruang bagi pemerintah China untuk menjalankan perubahan model ekonomi dari orientasi ekspor ke konsumsi domestik. Impor China per Januari dilaporkan tumbuh 10%, di mana impor dari Australia meningkat 12,8%."Sayang, pernyataan petinggi bank sentral Australia (RBA) menghambat penguatan AUD versus USD. RBA masih akan melonggarkan kebijakan moneter serta aussie melemah. Sementara, analis Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono menyebut, AUD berhasil menguat versus JPY, karena sentimen dari dalam negeri Jepang. Bank of Japan (BOJ) menyatakan masih melanjutkan pelonggaran moneter demi mencapai target inflasi lebih tinggi.Anallis PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra, meski AUD memiliki sentimen bagus, namun sentimen dari Eropa lebih kuat. Data current account zona Eropa pada Desember 2013 dilaporkan senilai 21,3 miliar euro. Meski lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, namun lebih baik dari prediksi pasar, yaitu 19,8 miliar euro. Itu sebabnya, AUD melemah versus EUR.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News