JAKARTA. Hampir genap tiga bulan, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM). Kabar yang beredar, selain persoalan kinerja keuangannya yang memburuk, suspensi saham ini juga berkaitan upaya penyelidikan dugaan transaksi semu yang dilakukan sejumlah perusahaan sekuritas. Kabar yang sampai ke KONTAN, sejumlah perusahaan sekuritas terlibat gagal bayar dan gagal serah, serta default transaksi repo atau transaksi gadai saham TRAM. Nah, para sekuritas itu terindikasi melakukan transaksi semu guna mengerek harga saham emiten pelayaran tersebut. Yang terang, sejak awal tahun, saham TRAM terbilang aktif diperdagangkan kendati kinerjanya memburuk setelah kapalnya, Lentera Bangsa, terbakar dua tahun lalu. Belum lagi, salah satu kapalnya yang lain, MT Jelita Bangsa, disita polisi karena dituduh membawa minyak ilegal. Toh, dua masalah itu tak menyurutkan transaksi saham ini. Setidaknya empat sekuritas tercatat aktif bertransaksi saham TRAM.
Kabar tak sedap di balik suspensi TRAM
JAKARTA. Hampir genap tiga bulan, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM). Kabar yang beredar, selain persoalan kinerja keuangannya yang memburuk, suspensi saham ini juga berkaitan upaya penyelidikan dugaan transaksi semu yang dilakukan sejumlah perusahaan sekuritas. Kabar yang sampai ke KONTAN, sejumlah perusahaan sekuritas terlibat gagal bayar dan gagal serah, serta default transaksi repo atau transaksi gadai saham TRAM. Nah, para sekuritas itu terindikasi melakukan transaksi semu guna mengerek harga saham emiten pelayaran tersebut. Yang terang, sejak awal tahun, saham TRAM terbilang aktif diperdagangkan kendati kinerjanya memburuk setelah kapalnya, Lentera Bangsa, terbakar dua tahun lalu. Belum lagi, salah satu kapalnya yang lain, MT Jelita Bangsa, disita polisi karena dituduh membawa minyak ilegal. Toh, dua masalah itu tak menyurutkan transaksi saham ini. Setidaknya empat sekuritas tercatat aktif bertransaksi saham TRAM.