JAKARTA. Indonesia melanjutkan tawaran investasi senilai US$ 5 miliar dari Uni Emirat Arab yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Energi Uni Emirat, Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui kepada Presiden Joko Widodo pada Mei lalu. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar selaku penghubung investasi Indonesia dengan Uni Emirat Arab mengatakan, pihaknya telah merampungkan Perjanjian Investasi Bilateral atau Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Indonesia dan Uni Emirat Arab sebagai karpet merah kerja sama ini. Menurut Arcandra, tim dari pemerintah, yaitu dari Kementerian ESDM, Kementerian Luar Negeri, dan Bank Indonesia (BI) pada Sabtu (8/7) akan berada di Uni Emirat Arab selama dua hari untuk membicarakan empat poin penting dalam BIT tersebut. Poin pertama adalah terkait Investor-State Dispute Settlement (ISDS).
Kabar terbaru kelanjutan rencana investasi UEA
JAKARTA. Indonesia melanjutkan tawaran investasi senilai US$ 5 miliar dari Uni Emirat Arab yang sebelumnya disampaikan oleh Menteri Energi Uni Emirat, Suhail Mohammed Faraj Al Mazroui kepada Presiden Joko Widodo pada Mei lalu. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar selaku penghubung investasi Indonesia dengan Uni Emirat Arab mengatakan, pihaknya telah merampungkan Perjanjian Investasi Bilateral atau Bilateral Investment Treaty (BIT) antara Indonesia dan Uni Emirat Arab sebagai karpet merah kerja sama ini. Menurut Arcandra, tim dari pemerintah, yaitu dari Kementerian ESDM, Kementerian Luar Negeri, dan Bank Indonesia (BI) pada Sabtu (8/7) akan berada di Uni Emirat Arab selama dua hari untuk membicarakan empat poin penting dalam BIT tersebut. Poin pertama adalah terkait Investor-State Dispute Settlement (ISDS).