LONDON. Sebelumnya, beredar kabar rencana merger antara Holcim Ltd dan Lafarge SA terancam gagal karena perubahan taktik yang dilakukan Holcim. Namun, salah seorang sumber Bloomberg membisikkan, kedua perusahaan semen besar dunia itu akhirnya kembali mencapai kata sepakat untuk mewujudkan rencana merger mereka senilai US$ 40 miliar. Merger tersebut akan menjadikan Holcim-Lafarge sebagai produsen semen terbesar dunia.

Menurut sang sumber, pengumuman mengenai kesepakatan tersebut akan diumumkan Jumat (20/3) pagi waktu setempat. Kabarnya, kedua perusahaan sepakat merevisi rasio pertukaran saham sehingga Holcim akan memberikan sekitar 0,9 per saham untuk satu saham Lafarge. Pada kesepakatan sebelumnya, rasio yang berlaku adalah satu berbanding satu.

Selain itu, Holcim juga mempertanyakan kemampuan Chief Executive Officer Bruno Lafont untuk mencapai target dana simpanan untuk perusahaan mereka setelah kinerja Holcim berhasil melampaui kinerja partner mereka, mulai dari penjualan hingga keuntungan.

Sumber tersebut juga bilang, Lafont dan manajemen Holcim juga memiliki perbedaan terkait sejumlah isu gaya kepemimpinan dan strategi.

Kedua perusahaan juga sepakat untuk menjadikan Lafont sebagai co-chairman perusahaan baru bersama dengan Direktur Holcim Wolfgang Reitzle, menyusul adanya keberatan untuk menjadikan Lafont sebagai CEO di perusahaan hasil merger nanti.

Kandidat untuk CEO Lafarge sudah diketahui. Sayangnya, hal tersebut belum akan diumumkan atau difinalisasi hingga Jumat ini. Bahkan ada kemungkinan terjadi kejutan-kejutan baru menjelang pengumuman.

Hingga berita ini diturunkan, Holcim tidak dapat dikontak dan Lafarge menolak memberikan komentar.

Pada penutupan pasar Kamis (19/3), saham Lafarge turun kurang dari 1% di Paris. Sehingga nilai perusahaannya menjadi 18 miliar euro (US$ 19 miliar). Sedangkan saham Holcim naik 1,1% di Zurich dan mengangkat market value perusahaan menjadi 25 miliar Swiss francs.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie