Kabelindo Murni bidik potensi pasar luar Jawa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) membidik pangsa pasar luar Jawa. Hal ini lantaran masih adanya potensi pasar yang cukup besar dan bisa dikerjakan. Potensi ini diharapkan turut menggenjot penjualan Kabelindo.

Andika Saputra Wongkar, Distribution Manager KBLM menyatakan saat ini komposisi pelanggan KBLM banyak berasal dari swasta sekitar 50%-60%. Sedangkan untuk PLN sekitar 30%. Perusahaan listrik ini sekaligus menjadi konsumen kabel terbesar. Sementara 10% lainnya datang dari proyek perusahaan. Untuk meningkatkan penjualan, KBLM membidik pasar luar Jawa.

Di luar Jawa, KBLM membidik pulau Kalimantan dan Sumatra. Sementara untuk wilayah Indonesia timur, perusahaan masih wait and see terlebih dahulu. Pasalnya, permintaan belum cukup besar.


Namun, Kabelindo masih cukup optimistis karena wilayah Indonesia timur juga gencar dilakukan pembangunan infrastruktur. Untuk itu, Andika menambahkan, saat ini pihaknya ingin menambah jaringan distributor di luar Jawa. Kota yang dibidik antara lain seperti Banjarmasin, Batam, dan Medan. “Saat ini kami punya dua distributor resmi di Jakarta, kami ingin tambah,” kata Andika.

Lebih lanjut dia menyatakan, selain memperluas penjualan, KBLM juga ingin memperbaiki manajemen stok. Pasalnya, bila sewaktu-waktu permintaan kabel meningkat perusahaan sudah memiliki barang. Untuk itu, diperlukan adanya tempat untuk penyimpanan kabel. Selain itu, penambahan stok juga akan mempertimbangkan faktor cuaca. “Memang strategi harga bukan satu-satunya, tetapi juga stok,” imbuhnya.

Dalam catatan Kontan.co.id, Kabelindo Murni sebelumnya membidik peningkatan penjualan sebesar 25% pada tahun 2018. Hanya saja, terkait dengan adanya kenaikan harga tembaga belakangan ini bisa menggerus penjualan dan potensi laba.

Terkait hal tersebut, manajamen Kabelindo masih optimistis bahwa kinerja membaik. “Kenaikan ini kan di luar prediksi sebenarnya, tetapi kami selalu optimistis karena proyek PLN sudah turun,” kata Petrus Nugroho Dwisantoso, Direktur Independen KBLM di Jakarta, Rabu (9/5).

Dia masih cukup optimistis, secara pasar permintaan untuk kabel tembaga masih cukup besar. Hal itu karena permintaan pasar mencapai 600 juta-800 juta ton. Sedangkan kemampuan perusahaan dalam produksi bisa mencapai 1.000 ton. “Kapasitas sudah ada, tinggal market yang harus serap. Untuk itu marketing harus fokus, sembari memantau harga tembaga,“ lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati