KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatra Selatan, sempat berada di level berbahaya disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatra Selatan yang saat ini masih terjadi. Berdasarkan situs bmkg.go.id, partikulat atau PM 10 yang merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) sempat berada di level berbahaya yakni 366.90 mikrogram per meter kubik pada pukul 01.00 WIB, Kamis (12/9). Pada pukul 02.00 sampai 03.00WIB, PM 10 berada di level sangat tidak sehat dengan berada di angka 326.60 mikrogram per meter kubik. Kemudian dari pukul 04.00 sampai 06.00WIB, PM 10 menurun ke level tidak sehat dengan angka terakhir 226.89 mikrogram per meter kubik. Pantuan Kompas.com, kabut asap tebal terlihat dari sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Namun, saat berada di kawasan Jakabaring kondisi asap pekat semakin terlihat dan menutupi Jembatan Ampera.
Kabut asap menebal, kualitas udara di Palembang sempat menyentuh level berbahaya
KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatra Selatan, sempat berada di level berbahaya disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatra Selatan yang saat ini masih terjadi. Berdasarkan situs bmkg.go.id, partikulat atau PM 10 yang merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) sempat berada di level berbahaya yakni 366.90 mikrogram per meter kubik pada pukul 01.00 WIB, Kamis (12/9). Pada pukul 02.00 sampai 03.00WIB, PM 10 berada di level sangat tidak sehat dengan berada di angka 326.60 mikrogram per meter kubik. Kemudian dari pukul 04.00 sampai 06.00WIB, PM 10 menurun ke level tidak sehat dengan angka terakhir 226.89 mikrogram per meter kubik. Pantuan Kompas.com, kabut asap tebal terlihat dari sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Namun, saat berada di kawasan Jakabaring kondisi asap pekat semakin terlihat dan menutupi Jembatan Ampera.