Kabut asap menebal, kualitas udara di Palembang sempat menyentuh level berbahaya



KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Kualitas udara di Kota Palembang, Sumatra Selatan, sempat berada di level berbahaya disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Sumatra Selatan yang saat ini masih terjadi.

Berdasarkan situs bmkg.go.id, partikulat atau PM 10 yang merupakan partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer) sempat berada di level berbahaya yakni 366.90 mikrogram per meter kubik pada pukul 01.00 WIB, Kamis (12/9). Pada pukul 02.00 sampai 03.00WIB, PM 10 berada di level sangat tidak sehat dengan berada di angka 326.60 mikrogram per meter kubik.

Kemudian dari pukul 04.00 sampai 06.00WIB, PM 10 menurun ke level tidak sehat dengan angka terakhir 226.89 mikrogram per meter kubik. Pantuan Kompas.com, kabut asap tebal terlihat dari sepanjang jalan Jenderal Sudirman. Namun, saat berada di kawasan Jakabaring kondisi asap pekat semakin terlihat dan menutupi Jembatan Ampera.


Baca Juga: Kebakaran hutan di Sumatra & Kalimantan, Kemenhub: Operasional bandara masih normal

Kondisi udara yang tak sehat ini pun telah dikeluhkan oleh masyarakat kota Palembang, salah satunya adalah Hafidz (29). Dua putri Hafidz yang berusia dua tahun serta satu tahun, saat ini dalam kondisi terkena ISPA karena menghirup udara bercampur asap sejak beberapa hari terakhir.

"Saya juga terkena ISPA, karena memang asap dari kemarin begitu pekat. Kemarin saya dan anak saya sudah ke rumah sakit untuk diperiksa," kata Hafidz, Kamis.

Selain pagi hari, asap mulai dirasakan menjelang sore. Namun, menjelang dini hari kondisi kabut asap semakin menebal hingga jarak pandang pun berkurang.

"Kalau malam malahan lebih parah asapnya. Kalau di atas motor mata sangat terasa perih, bau asapnya juga menyengat," ujar warga bernama Raden Fajeri (31).

Baca Juga: Terkena dampak asap kebakaran lahan, Malaysia berencana buat hujan buatan

Sementara itu, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan mencatat, sebanyak 512 titik api terpantau pada Rabu (11/9). Jumlah titik api terbanyak berada di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berjumlah 120 hotspot.

Selanjutnya Ogan Komering Ilir (OKI) 113 hotspot, Musi Rawas Utara (Muratara) 105, Banyuasin 50 hotspot, Musi Rawas 34 hotspot, Ogan Ilir (OI) 29 hotspot, Muara Enim 17 hotspot, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 15 hotspot, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 13 hotspot. Daerah lainnya yaitu Lahat 7 hotspot, Empat Lawang 6 hotspot, Ogan Komering Ulu (OKU) 2 hotspot dan OKU Selatan 1 hotspot. (Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kabut Asap Menebal, Kualitas Udara di Palembang Sempat di Level Berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati