Kadaffi berencana merebut Benghazi malam ini



BEIRUT. Pemimpin Libia, Muammar Kaddafi mengatakan pasukannya akan memulai serangan di Benghazi malam ini (18/3). Melalui siaran televisi nasional, ia menyatakan akan mengampuni rakyat Libia yang menyerah, sebaliknya, tidak ada kata ampun bagi rakyat yang memilih memberontak.

"Saat yang menentukan telah datang," ujar Qaddafi.

Namun, ucapan tersebut tak menyurutkan niat pemimpin oposisi segera menyeret Kaddafi mundur dari jabatannya saat ini. "Warga sipil di Benghazi, kota terbesar kedua di Libia berada pada risiko besar," kata Human Rights Watch. Benghazi memiliki populasi sekitar 1 juta penduduk.


"Kondisi ini menaikkan kekhawatiran pelanggaran internasional yang dilakukan Kaddafi, yaitu melakukan penghilangan maupun pembunuhan terhadap sekelompok masyarakat," kata Sarah Leah Whitson, direktur Human Rights Watch, wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Dewan Keamanan Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) diperkirakan pada jam 6 sore waktu New York akan memberikan wewenang bagi bangsa asing melindungi warga sipil dari ancaman Kaddafi. Tanpa rincian yang jelas, BBC melaporkan serangan udara dapat dimulai dengan tindakan sepihak oleh angkatan udara Inggris dan Prancis dengan dukungan logistik dari sekutu Arab.

Editor: