JAKARTA. Jika konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biodiesel sebesar 10% berhasil, pemerintah akan meningkatkan kadarnya menjadi 20%. Tapi itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, rencananya, kenaikan kadar biodiesel menjadi 20% baru akan dilakukan pada tahun 2016 nanti. Sebab, perlu ada persiapan yang harus dilakukan supaya bisa meningkatkan target 20%.Salah satu masalahnya adalah kemampuan produksi perusahaan biodiesel dalam negeri yang saat ini belum cukup. Saat ini, kemampuan para perusahaan biodiesel lokal baru sebesar 5,6 juta kilo liter per tahun. Apalagi, proses pengadaan dan pelelangan biodiesel oleh Pertamina belum tuntas seluruhnya."Kalau mau mencapai 20%, produsen biofuel harus meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 1,3 juta KL," ujar Jero, Rabu (17/4) di Jakarta.Peningkatan target jumlah kapasitas produksi ini menurutnya tidak akan menjadi masalah, mengingat produksi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia cukup melimpah. Masalah, mungkin datang dari kapasitas produksinya, bukan dari sisi bahan mentah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kadar biodiesel untuk BBM akan dinaikkan jadi 20%
JAKARTA. Jika konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Nabati (BBN) atau biodiesel sebesar 10% berhasil, pemerintah akan meningkatkan kadarnya menjadi 20%. Tapi itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, rencananya, kenaikan kadar biodiesel menjadi 20% baru akan dilakukan pada tahun 2016 nanti. Sebab, perlu ada persiapan yang harus dilakukan supaya bisa meningkatkan target 20%.Salah satu masalahnya adalah kemampuan produksi perusahaan biodiesel dalam negeri yang saat ini belum cukup. Saat ini, kemampuan para perusahaan biodiesel lokal baru sebesar 5,6 juta kilo liter per tahun. Apalagi, proses pengadaan dan pelelangan biodiesel oleh Pertamina belum tuntas seluruhnya."Kalau mau mencapai 20%, produsen biofuel harus meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 1,3 juta KL," ujar Jero, Rabu (17/4) di Jakarta.Peningkatan target jumlah kapasitas produksi ini menurutnya tidak akan menjadi masalah, mengingat produksi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia cukup melimpah. Masalah, mungkin datang dari kapasitas produksinya, bukan dari sisi bahan mentah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News