KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah menurunkan emisi karbon dan mencapai target emisi nol bersih (net zero emission) di 2060. Sebagai wujud komitmen tersebut, inisiatif Kadin Net Zero Hub (NZH) ini didukung oleh beberapa instansi baik dalam dan luar negeri. Seperti Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) yang memberikan pendampingan kepada para perusahaan dalam upaya transisi hijau ini. Selain sosialisasi dan edukasi mengenai pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, Kadin Indonesia juga mengajak pelaku usaha untuk berpartisipasi dalam program dekarbonisasi guna mengurangi emisi karbon.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, sangat penting bagi Kadin untuk membantu akselerasi pengurangan emisi karbon di sektor swasta dan industri. Dengan memanfaatkan jejaring di daerah, Kadin ingin merangkul sebanyak mungkin perusahaan yang belum bertransformasi agar menyadari pentingnya pengurangan emisi karbon.
Baca Juga: Kurangi Emisi Karbon, Indonesia - Inggris Kerjasama Implementasi Nilai Karbon Seperti diketahui, Indonesia tengah menargetkan pembangunan ekonomi rendah karbon dengan meningkatkan upaya-upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Kadin berharap dapat membantu meningkatkan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan sektor swasta tentang pentingnya transisi ke emisi bersih, sekaligus memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan guna mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. "Kami berkomitmen untuk melakukan roadshow ke daerah-daerah lain dalam rangka sosialisasi dan edukasi green economy,” ujar Shinta dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (24/7). Shinta melanjutkan, transisi menuju ekonomi hijau merupakan salah satu strategi Indonesia untuk naik kelas untuk menjadi negara maju sebagaimana Visi Indonesia Emas 2045. Komitmen Indonesia terhadap dunia untuk mencapai emisi nol bersih di 2060 atau lebih cepat perlu didorong oleh semua pihak, termasuk sektor dunia usaha dan industri. Berdasarkan studi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), penerapan kebijakan pembangunan rendah karbon dapat mengatasi potensi kerugian ekonomi Indonesia akibat dampak perubahan iklim sebesar 50,4% di tahun 2024. Sedangkan pada 2019, Indonesia berhasil mengurangi 54,8 juta ton CO2e. Saat ini, Indonesia sendiri telah berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon sebesar 31,89% dengan usaha sendiri dan sampai dengan 43,20% dengan bantuan internasional pada tahun 2030. Industri dan dunia usaha dipandang sebagai kontributor penting atas dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan perubahan iklim. Untuk itu, pelaku industri harus mengupayakan langkah pengurangan emisi atau dekarbonisasi yang sejalan dengan komitmen negara. "Meningkatnya pertumbuhan populasi seiring dengan aktivitas bisnis juga menuntut dunia usaha untuk bertransformasi menjadi bisnis yang berkelanjutan, inklusif, dan menerapkan prinsip Environmental Social Governance (ESG),” tutur Shinta. Dalam rangka mendorong percepatan target tersebut, Kadin Indonesia berupaya melibatkan berbagai perusahaan untuk bergabung dalam program Kadin NZH dan program Kadin lainnya untuk memfasilitasi bisnis menjalankan komitmennya. Sementara itu, Ketua Kadin Net Zero Hub Dharsono Hartono mengutarakan, Kadin NZH merupakan wadah bagi para pelaku bisnis untuk berpartisipasi dalam pengurangan emisi karbon. “Kadin Net Zero Hub adalah wadah bagi seluruh sektor swasta nasional untuk melakukan pertukaran ilmu dan informasi, memperluas wawasan, dan juga berbagi sumber daya dalam rangka mewujudkan ekosistem rendah emisi di Indonesia,” tuturnya.
Melalui inisiatif ini, Kadin Indonesia mengajak semua pihak baik dari BUMN, sektor swasta, lembaga pembiayaan, asosiasi profesi, hingga universitas untuk secara kolektif bertransisi menjadi ekonomi rendah emisi dan membangun ekosistem yang mendukung pencapaian target Net Zero Emission nasional. Hingga saat ini sebanyak 70 perusahaan dan institusi yang berkomitmen dalam ekosistem Kadin NZH. Dari jumlah tersebut, 40 perusahaan menerima GHG accounting bootcamp untuk mulai menghitung emisi mereka. Adapun 30 perusahaan lainnya mengikuti program Corporate Assistance Program (CAP).
Baca Juga: Pemerintah Terapkan Bursa Karbon Mulai September Tahun Ini Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat