KONTAN.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini meluncurkan dua inisiatif strategis untuk memperkuat keamanan siber nasional dari ancaman yang terus berkembang. Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika memperkenalkan "Indonesia Cybersecurity Industry Report," berisi analisis kondisi siber terkini dan rekomendasi strategis untuk masa depan. Salah satu rekomendasi penting adalah pembentukan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI). (Kadin) Indonesia, Firlie Ganinduto, mengatakan transformasi digital telah menciptakan peluang sekaligus kerentanan di berbagai industri, seperti jasa keuangan, infrastruktur kritis (energi, gas, dan air), kesehatan, dan manufaktur. Ketergantungan terhadap sistem digital telah menyebabkan berbagai institusi di Indonesia terpapar pada ancaman siber yang meningkat, dengan biaya kejahatan siber yang semakin meningkat setiap tahunnya. Data The Institute of Internal Auditors (IIA) mencatat kerugian akibat serangan siber di dunia pada 2023 mencapai USD 8 triliun. “Sebagai perwakilan dunia usaha nasional, kami melihat kebutuhan yang tinggi untuk memastikan keamanan siber tidak mengganggu business process. Maka inisiatif hari ini penting untuk memperkuat keamanan siber nasional demi melindungi berbagai industri,” kata Firlie Ganinduto.
Kadin Indonesia Luncurkan Indonesia Cybersecurity Industry Report & ADIKSI
KONTAN.CO.ID - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hari ini meluncurkan dua inisiatif strategis untuk memperkuat keamanan siber nasional dari ancaman yang terus berkembang. Kadin Indonesia Bidang Komunikasi dan Informatika memperkenalkan "Indonesia Cybersecurity Industry Report," berisi analisis kondisi siber terkini dan rekomendasi strategis untuk masa depan. Salah satu rekomendasi penting adalah pembentukan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI). (Kadin) Indonesia, Firlie Ganinduto, mengatakan transformasi digital telah menciptakan peluang sekaligus kerentanan di berbagai industri, seperti jasa keuangan, infrastruktur kritis (energi, gas, dan air), kesehatan, dan manufaktur. Ketergantungan terhadap sistem digital telah menyebabkan berbagai institusi di Indonesia terpapar pada ancaman siber yang meningkat, dengan biaya kejahatan siber yang semakin meningkat setiap tahunnya. Data The Institute of Internal Auditors (IIA) mencatat kerugian akibat serangan siber di dunia pada 2023 mencapai USD 8 triliun. “Sebagai perwakilan dunia usaha nasional, kami melihat kebutuhan yang tinggi untuk memastikan keamanan siber tidak mengganggu business process. Maka inisiatif hari ini penting untuk memperkuat keamanan siber nasional demi melindungi berbagai industri,” kata Firlie Ganinduto.
TAG: