Kadin Indonesia Ungkap Jangan Dulu Matikan Ide Family Office



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengungkap bahwa ide mengenai kebijakan family office jangan langsung diberikan penilaian negatif atau bahkan dimatikan. 

"Jangan dulu dimatikan ide family office ini, biarkan dulu. Kita lihat positifnya gimana, negatifnya gimana, kita harus lihat negara-negara lain juga," ungkap Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid saat ditemui Kotan di Menara Kadin, Jakarta, Senin (15/06). 

Ia menambahkan penerbitan kebijakan Family Office, memang masih harus dibarengi dengan kajian lebih lanjut. Ditambah lagi dengan mempelajari beberapa kasus serupa dari negara-negara tetangga yang telah menerapkan kebijakan ini, seperti Singapura, Malaysia dan Vietnam. 


Baca Juga: Pemerintah Berencana Terapkan Family Office, Ini Tanggapan Bos Schroders

"Jangan mengambil sesuatu secara negatif. Pertama bahwa, ide ini dikeluarkan untuk dieksplorasi dulu. Kita mempelajari dari negara-negara seperti Singapura. Sebagai negara juga kita harus ada produk-produk yang di keluarkan, supaya kompetitor juga bisa in-line," tambah Arsyad. 

Menurut dia, Family office adalah salah satu yang bisa menjadi produk atau keunggulan yang bisa dikembangkan di Indonesia. 

Ia menambahkan Indonesia pada tahun 2045 akan memiliki generasi muda dengan umur produktif dengan jumlah banyak. Sehingga, sektor Family Office juga memiliki kesempatan menyerap tenaga kerja. 

Sebaga tambahan informasi, Family Office merupakan perusahaan swasta yang bertugas menangani manajemen investasi dan manajemen kekayaan milik orang-orang dengan kekayaan bersih sangat tinggi. 

Adapun beberapa layanan yang bisa diberikan Family Office, seperti perencanaan keuangan, manajemen investasi, penganggaran, asuransi, penyaluran dana amal, perencanaan transfer kekayaan, layanan pajak, warisan, dan sebagainya.

Perlu diketahui, Family Office berbeda dari penasihat keuangan. Family Office dapat memberikan bantuan keuangan mendalam kepada individu atau keluarga kaya yang jumlah kliennya terbatas. Sebaliknya, penasihat keuangan memberikan layanan tertentu kepada banyak klien sesuai yang diharapkan. 

Baca Juga: Faisal Basri Risau Wacana Family Office Jadi Sarang Pencucian Uang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati