KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangnan infrastruktur menjadi program unggulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua kali periode menjabat. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DKI Jakarta mengakui pembangunan infrastruktur selama satu dekade ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Hanya saja, menurutnya pembangunan yang ada seperti jalan tol, hingga bandar udara (bandara) hingga saat ini belum dimanfaatkan maksimal yang membuat biaya logistik masih mahal.
"Melihat realita yang ada, biaya logistik masih tinggi. Itu artinya, masih ada yang perlu dikaji, apa penyebab harga-harga barang dalam negeri tidak turun signifikan," kata Diana pada Kontan.co.id, Jum'at (20/9). Hal itu terbukti dari produk-produk lokal masih kalah bersaing dengan barang impor, terkhusus dari Tiongkok. Artinya juga, kemajuan infrastruktur selama satu dekade ini belum dirasakan manfaatnya.
Baca Juga: Ekonom Sebut di Era Jokowi Masyarakat Kelas Menengah Berkurang, Kelas Bawah Bertambah "Faktanya, kita belum menjadi tuan di negara sendiri karena apa yang kita hasilkan masih berbiaya tinggi," katanya. Untuk itu, dunia usaha berharap kondisi ini harus dianalisis oleh pemerintah sehingga dapat diketahui apa yang masih menjadi kelemahan dan membuat biaya logistik masih selangit. Kedepan pihaknya juga meminta kepada Presiden Terpilih 2024, Prabowo Subianto tidak hanya fokus membangun infrastruktur, tapi bagaimana memaksimalkan potensi-potensi yang ada dalam kaitan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Diana berharap pemerintahan baru nanti harus lebih jeli melihat celah dan potensi yang bisa dikolaborasikan. "Infrastruktur tetap harus dibangun, namun harus lebih dianalisis kemanfaatan dan potensinya," ungkapnya. Pemerintahan nantinya juga harus fokus pada bagaimana mendongkrak perekonomian dan membuka seluas-luasnya kesempatan kerja. Dengan kata lain bisa mendatangkan investor secara riil, bukan investasi di pasar modal yang tidak berdampak bagi penyerapan tenaga kerja secara umum. Diana bilang, target pertumbuhan ekonomi Prabowo sebesar 8% butuh effort yang kuat serta dimensi berpikir yang analitik, kreatif, dan inovatif. Karena itu, selain membuka ruang-ruang berusaha, peningkatan kapasitas angkatan kerja juga harus dimasifkan. "Pengalokasian anggaran negara harus lebih jelas dan terarah disertai target dan pengawasan yang konkrit," jelasnya.
Baca Juga: Buka Pintu Lebar Buat Investor, Otorita IKN Siapkan 493 Bidang Tanah Pengusaha Soal 10 Tahun Infrastruktur Jokowi: Dorong Pertumbuhan Ekonomi, tapi .. Kadin Jakarta: Program Infrastruktur Jokowi Bagus tapi Belum Dimanfaatkan Maksimal Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati