KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Industri Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengharapkan pada kepemimpinan presiden yang akan datang dapat memberikan bisa memberikan kepastian hukum dalam berbisnis. Selain itu, regulasi jangan cepat atau mudah berubah dan harus bisa menjaga harmonisasi antara peraturan pusat dengan daerah.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan International Shinta W Kamdani mengatakan, siapa pun yang terpilih, Kadin masih melihat seperti apa visi dan misi dari masing-masing calon Presiden. Namun, secara garis besar, siapa pun pemimpinnya dapat pembangunan hard dan soft infrastructure.

Dia menjelaskan, terkait dengan hard infrastructure peningkatan konektivitas khususnya transportasi yang mendukung efisiensi dan efektivitas kegiatan logistik. Diharapkan dapat Meneruskan pembangunan infrastruktur dan transportasi massal khususnya di perkotaan.

“Kami masih harus menunggu visi dan misi dari masing-masing calon tapi ini beberapa masukan yang menjadi wish list kami,” ujarnya saat di hubungi Kontan.co.id, Minggu (12/8).

Dia melanjutkan, terkait dengan soft infrastructure, pemimpin yang baru dapat memastikan pembangunan sumber daya manusia yang akan menjadi inti dari pembangunan dan kegiatan ekonomi. Tidak lupa, pendidikan vokasi terus dikembangkan supaya menghasilkan tenaga kerja yang siap diserap pasar.

Lalu, harus bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan memastikan stabilitas politik dan ekonomi hingga memberi kepastian pada investor. Meneruskan upaya untuk mempermudah perizinan melalui pemangkasan birokrasi dan pelayanan perizinan yang terintegrasi

Di sisi lain, presiden mendatang yang terpilih harus bisa mengoptimalisasi peran BUMN dan swasta dalam menggerakkan roda perekonomian dan juga meningkatkan pendapatan negara. Juga dapat bersinergi dengan daerah dalam program ekonomi agar pemerataan pembangunan dapat lebih baik.

“Menumbuhkan industri yang berpotensi ekspor dan industri untuk subsitusi impor. Selain itu, reformasi pajak perubahan UU dan pembenahan administrasi,” tambahnya.

Memastikan harga bahan baku energi untuk industri terutama listrik tetap dalam taraf yang wajar dan tidak memberatkan. Apalagi di saat harga pasok batubara ke PLN sudah dibatasi cukup rendah.

Menurutnya, memang hal tersebut bukanlah hal baru, tetapi yang terpenting yang harus ada adalah Implementasi, bukan hanya sebagai wacana tapi kenyataan bahwa bisa direalisasikan di lapangan.

“Kami butuh pemimpin yang bisa membuat mimpi jadi kenyataan bukan hanya sekadar memberikan harapan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto