KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kadin bidang Kelautan dan Perikanan mendesak pemerintah untuk melakukan sejumlah evaluasi dalam regulasi dan aturan yang diterapkan ke industri perikanan. Pasalnya, pada catatan Kadin, peringkat ekspor perikanan Indonesia terus turun karena hambatan pada produksi dan izin kegiatan teknis. Ketua Dewan Penasehat Kadin Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menyatakan secara historis, pada tahun 2014 ekspor produk perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-6 dari 10 besar penghasil devisa. Tapi sejak tahun 2015 hingga 2018 ekspor perikanan tidak masuk lagi pada 10 besar komoditas penghasil devisa Indonesia. "Ini disebabkan karena anjloknya hasil produksi komoditas seperti tuna, cakalang, kepiting hidup hasil budidaya, kerapu hidup hasil budidaya, udang hasil tangkapan di Arafura dan tilapia. Selain itu, sejumlah aturan yang diciptakan pemerintah dianggap menghambat industri," katanya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/9).
Kadin Kelautan dan Perikanan minta pemerintah evaluasi regulasi dan pengembangan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kadin bidang Kelautan dan Perikanan mendesak pemerintah untuk melakukan sejumlah evaluasi dalam regulasi dan aturan yang diterapkan ke industri perikanan. Pasalnya, pada catatan Kadin, peringkat ekspor perikanan Indonesia terus turun karena hambatan pada produksi dan izin kegiatan teknis. Ketua Dewan Penasehat Kadin Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menyatakan secara historis, pada tahun 2014 ekspor produk perikanan Indonesia berada pada peringkat ke-6 dari 10 besar penghasil devisa. Tapi sejak tahun 2015 hingga 2018 ekspor perikanan tidak masuk lagi pada 10 besar komoditas penghasil devisa Indonesia. "Ini disebabkan karena anjloknya hasil produksi komoditas seperti tuna, cakalang, kepiting hidup hasil budidaya, kerapu hidup hasil budidaya, udang hasil tangkapan di Arafura dan tilapia. Selain itu, sejumlah aturan yang diciptakan pemerintah dianggap menghambat industri," katanya dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Minggu (9/9).