JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung usulan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dengan menaikkan harga BBM subsidi, Kadin Indonesia menilai anggaran subsidi bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.Wakil Ketua Bidang Infrastruktur Kadin Indonesia Zulkarnaen mengusulkan, kenaikan harga BBM tersebut tidak pukul rata. Dia minta pemerintah membagi dua kategori. Kategori pertama mencakup transportasi publik, nelayan, motor dan Usaha Kecil Menengah. Sementara kategori kedua adalah mobil pribadi, industri dan perusahaan.Untuk kategori pertama, Kadin Indonesia mengusulkan kenaikan harga sebesar Rp 1.000 per liter. Sedangkan untuk kategori kedua sebesar Rp 3.000 per liter. Dengan usulan ini, Kadin Indonesia menghitung penghematan anggaran subsidi bisa mencapai Rp 100 triliun.Menanggapi usulan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Zainudin Amali menyatakan persoalannya tinggal bagaimana mekanisme pengurangan subsidi. "Rasanya semua sudah bersepakat agar subsidi dikurangi, beban subsidi sudah terlalu besar," tukasnya saat rapat bersama anggota Kadin, Kamis (19/1).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kadin mendukung kenaikan harga BBM subsidi
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung usulan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dengan menaikkan harga BBM subsidi, Kadin Indonesia menilai anggaran subsidi bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.Wakil Ketua Bidang Infrastruktur Kadin Indonesia Zulkarnaen mengusulkan, kenaikan harga BBM tersebut tidak pukul rata. Dia minta pemerintah membagi dua kategori. Kategori pertama mencakup transportasi publik, nelayan, motor dan Usaha Kecil Menengah. Sementara kategori kedua adalah mobil pribadi, industri dan perusahaan.Untuk kategori pertama, Kadin Indonesia mengusulkan kenaikan harga sebesar Rp 1.000 per liter. Sedangkan untuk kategori kedua sebesar Rp 3.000 per liter. Dengan usulan ini, Kadin Indonesia menghitung penghematan anggaran subsidi bisa mencapai Rp 100 triliun.Menanggapi usulan itu, Wakil Ketua Komisi VII DPR Zainudin Amali menyatakan persoalannya tinggal bagaimana mekanisme pengurangan subsidi. "Rasanya semua sudah bersepakat agar subsidi dikurangi, beban subsidi sudah terlalu besar," tukasnya saat rapat bersama anggota Kadin, Kamis (19/1).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News