JAKARTA. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa, menyebut omzet UKM di sejumlah pusat-pusat bisnis dan perdagangan mulai menunjukan peningkatan selama Ramadhan. Kondisi ini disebabkan naiknya inflasi menjelang dan saat bulan puasa sebagai dampak kenaikkan harga bahan bakar minyak.“Dibandingkan hari-hari normal sudah terjadi peningkatan omzet antara 50% bahkan sampai 200%. Harga-harga memang naik, tapi permintaan juga naik sebab bulan puasa. Ini berkah bagi UKM jadinya,” ujar Erwin di Jakarta, Jumat, (19/7).Sektor UKM yang mencatatkan kenaikan tertinggi berasal dari sektor makanan dan minuman. Sebab, kenaikan omzet dari sektor ini cukup signifikan hingga 200%. Baru kemudian disusul oleh garmen dan sektor jasa perbaikan kendaraan baik roda dua maupun roda empat (perbengkelan). “Permintaan UKM konveksi juga mulai menanjak. Ini karena pesanan dari para pedagangan meningkat berarti dibandingkan hari-hari normal,” papar Erwin.Menurut dia, jasa perbaikan kendaraan atau UKM otomotif meningkat mengingat pemudik juga sedang mempersiapkan kendaraan mereka untuk melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing. Para pemudik tidak ingin antre di bengkel menjelang mudik. Kadin memperkirakan, permintan jasa servis UKM otomotif akan meningkat tajam lagi mulai H-7 Lebaran. "Setelah Lebaran, omzet servis kendaraan ini juga tetap moncer sebab setelah dijajal selama mudik, banyak kendaraan yang butuh servis lagi," pungkasnya.
Kadin: Omzet UKM mulai menanjak selama puasa
JAKARTA. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang UKM dan Koperasi Erwin Aksa, menyebut omzet UKM di sejumlah pusat-pusat bisnis dan perdagangan mulai menunjukan peningkatan selama Ramadhan. Kondisi ini disebabkan naiknya inflasi menjelang dan saat bulan puasa sebagai dampak kenaikkan harga bahan bakar minyak.“Dibandingkan hari-hari normal sudah terjadi peningkatan omzet antara 50% bahkan sampai 200%. Harga-harga memang naik, tapi permintaan juga naik sebab bulan puasa. Ini berkah bagi UKM jadinya,” ujar Erwin di Jakarta, Jumat, (19/7).Sektor UKM yang mencatatkan kenaikan tertinggi berasal dari sektor makanan dan minuman. Sebab, kenaikan omzet dari sektor ini cukup signifikan hingga 200%. Baru kemudian disusul oleh garmen dan sektor jasa perbaikan kendaraan baik roda dua maupun roda empat (perbengkelan). “Permintaan UKM konveksi juga mulai menanjak. Ini karena pesanan dari para pedagangan meningkat berarti dibandingkan hari-hari normal,” papar Erwin.Menurut dia, jasa perbaikan kendaraan atau UKM otomotif meningkat mengingat pemudik juga sedang mempersiapkan kendaraan mereka untuk melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing. Para pemudik tidak ingin antre di bengkel menjelang mudik. Kadin memperkirakan, permintan jasa servis UKM otomotif akan meningkat tajam lagi mulai H-7 Lebaran. "Setelah Lebaran, omzet servis kendaraan ini juga tetap moncer sebab setelah dijajal selama mudik, banyak kendaraan yang butuh servis lagi," pungkasnya.