Kadin: Relokasi investasi bisa jadi langkah antisipasi perang dagang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai dampak akibat perang dagang terus menghantam Indonesia. Beberapa upaya telah disiapkan untuk mengantisipasi perang dagang yang semakin memanas.

Ketua Kadin Rosan P Roeslan menjelaskan perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China walaupun tidak terlalu berdampak ke Indonesia tetap harus berupaya untuk mengantisipasi dampaknya.

"Indonesia masih kecil sekali menjadi bagian global value change, tapi seperti negara lain di ASEAN seperti Vietnam, Malaysia dan Thailand baru terdampak cukup besar," jelasnya saat Halal bi Halal di kediamannya, Kamis (6/6).


Rosan menjelaskan Indonesia telah melakukan upaya menarik relokasi investasi yang kebanyakan masuk ke negara ASEAN lain seperti Vietnam, Malaysia, Bangladesh dan Thailand.

Selain itu, Rosan mengakui saat ini pemerintah telah mencoba menyasar pasar ekspor lain seperti Afrika khususnya di Nigeria dan Kenya serta Timur Tengah dengan menawarkan variasi produk ekspor lebih banyak. Namun upaya ini tetap perlu waktu.

Hingga saat ini Rosan menyatakan pengusaha sudah banyak melakukan antisipasi dengan menjaga konsumsi domestik atau daya beli dan juga investasi. Sebab menurutnya investasi berkontribusi 34% pada pertumbuhan perekonomian Indonesia.

Rosan berharap Indonesia dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku yang diimpor. Sebab kontribusi impor bahan baku cukup tinggi sebesar 76%. "Jadi diharapkan raw material bisa dibeli di kita saja untuk mengurangi defisit neraca berjalan," ujarnya.

Namun di tengah perang dagang yang semakin panas ada sektor yang berhasil mendapat cuan. Rosan memberi contoh ekspor perusahaan tekstil naik 25%-30% karena barang lebih menarik dan harganya kompetitif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .