Kado Dividen Interim dari Emiten Perbankan Jelang Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Sejumlah emiten tengah besiap membagi kado Natal berupa dividen interim. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya sudah mengumumkan akan membagi dividen interim Rp 5,2 triliun setara Rp 42,5 per saham.

Kalau ingin kebagian kado BBCA ini, investor harus sudah tercatat di daftar pemegang saham paling lambat 5 Desember. 


Pembayaran dividen interim tunai akan dilakukan pada 20 Desember 2023.

Selain BBCA, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) kemungkinan juga bakal membagi dividen interim.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.009 Hari Ini (24/11), BBRI, GOTO, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing

Bank pelat merah ini jarang absen memberikan bonus bagi pemegang saham.

Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai dividen interim BBCA kurang menarik bagi para pemburu dividen. Sebab, yield dividen hanya sekitar 0,4%. 

 
BBCA Chart by TradingView

Angkanya jauh di bawah bunga deposito yang dijamin LPS, yakni 4,25%.

Sementara jika BBRI membagikan dividen interim, Fajar memperkirakan yield dan rasionya akan lebih besar dari BBCA.  Ini berkaca dari histori dividen interim BBRI.

Terlepas dari itu, Fajar melihat saat ini adalah momen yang tepat mengoleksi saham bank berkapitalisasi besar, termasuk BBCA. 

Baca Juga: Jadwal Pembayaran Dividen Interim Saham BBCA 2023, Total Dana Rp 5,2 Triliun

Pasalnya, kekhawatiran kenaikan bunga The Fed sudah reda. Dana asing juga berpontensi masuk. 

"Secara teknikal, target harga BBCA di Rp 9.075 per saham dan untuk BBRI ada di Rp 5.675 per saham," ujar Fajar.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto juga menilai dividen interim BBCA kurang menarik diburu bila investor belum memiliki saham BBCA. 

Menurut dia, dividen BBCA biasanya baru menarik saat dividen final.

Baca Juga: Bank Bagikan Dividen Interim Jelang Tutup Tahun, Begini Rekomendasi Saham dari Analis

Bila rasio dividen final tahun ini tak akan jauh dari tahun lalu, yaitu 62%, nilai dividen final BCA bisa Rp 240 per saham. "Yield dividennya bisa mencapai 2,7%," ujar Pandhu.

Pandhu juga berpendapat, dividen interim BBRI lebih layak ditunggu karena secara historis menawarkan yield menarik. "Target BBRI ada di Rp 6.000 dan target BBCA di Rp 10.000," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli