KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelat merah, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berharap peningkatan penjualan pasca bersinergi dengan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bisa mencapai lebih dari 15% di akhir tahun. Direktur Utama KAEF David Utama menjabarkan pihaknya akan mendorong jaringan apotek melalui anak usaha PT Kimia Farma Apotek (KFA) untuk mendorong peningkatan penjualan lebih dari 15%. "Kalau saya sederhana, kami punya 1.247 outlet apotek, kita mengejar pertumbuhan rata-rata 15% tapi saya akan minta KFA setelah MoU bersama Kalbe Farma melesat lebih dari 15%, kalau bisa 25%," ujarnya saat ditemui dalam MoU sinergi antara Kimia Farma dan Kalbe Farma di Jakarta, Jumat (1/9).
Baca Juga: Tingkatkan Layanan Bagi Masyarakat, Kimia Farma dan Kalbe Farma Jalin Kolaborasi Lebih jauh dia menyatakan, melalui kerja sama ini pihaknya akan memaksimalkan distribusi dan penyebaran produk Kalbe Farma dan juga produknya melalui 1.247 outlet tersebut. Tak hanya itu, melalui teknologi, pihaknya juga akan menentukan, mendata dan mengakselerasi produk-produk berdasarkan wilayahnya. "Jadi, ini tidak hanya soal pertumbuhan saja, tetapi juga maksimalisasi. Saya berharap pertumbuhan yang kita kejar 15%, bisa meningkat lagi 20% hingga 25%, itu yang kita kejar," tambahnya. Di sisi lain, Agus Chandra, Direktur Utama KFA mengatakan pihaknya juga fokus mengundang pemain-pemain lainnya. Dengan mengundang Kalbe Farma, sebagai pemain kuat di bidang healthcare, dia berharap Kalbe dapat mengisi stock keeping unit (SKU) sesuai dengan persentase market share di dalam negeri. Baca Juga: Prospek Emiten Kesehatan Semakin Pulih