KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gemuruh pembangunan ekonomi nasional dan pertumbuhan global, Indonesia harus mampu terus mencetak wirausaha yang tangguh dan mandiri sekaligus mampu mencetak lapangan pekerjaan. “KAHMI yang berdiri sejak 1966, perlu melakukan reorientasi mental perjuangan, yakni dari political oriented menjadi entrepreneur oriented,” kata Kamrussamad, pengurus KAHMI, dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (7/11). Indonesia kini menyiapkan skenario pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035. Saat itu, PDB Indonesia juga ditargetkan menjadi keempat terbesar di dunia. Kesemua itu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas termasuk kuat dari sisi kewirausahaan. Menurut dia, orientasi kewirausahaan intinya mengubah paradigma dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Selain itu, harus bisa membantu mengembangkan bisnis para pengusaha muda dengan menciptakan jejaring luas, baik sesama pengusaha KAHMI maupun yang bukan. Kemandirian di bidang ekonom iselaras dengan Impian Indonesia 2015-2085 yang dilontarkan Presiden Joko Widodo, yakni Indonesia menjadi negara mandiri dan paling berpengaruh di Asia Pasifik dan barometer pertumbuhan ekonomi dunia. “Karena itu, para alumni harus didorong pengabdiannya di bidang ekonomi, sekaligus memperbanyak wirausahawan,” ujar Kamrussamad. yang juga Ketua BPP Himpunan Pengusaha Korps Alumni HMI (Hipka)
KAHMI perlu memperkuat orientasi kewirausahaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah gemuruh pembangunan ekonomi nasional dan pertumbuhan global, Indonesia harus mampu terus mencetak wirausaha yang tangguh dan mandiri sekaligus mampu mencetak lapangan pekerjaan. “KAHMI yang berdiri sejak 1966, perlu melakukan reorientasi mental perjuangan, yakni dari political oriented menjadi entrepreneur oriented,” kata Kamrussamad, pengurus KAHMI, dalam rilis yang diterima KONTAN, Selasa (7/11). Indonesia kini menyiapkan skenario pertumbuhan ekonomi tinggi menuju negara berpendapatan tinggi pada 2035. Saat itu, PDB Indonesia juga ditargetkan menjadi keempat terbesar di dunia. Kesemua itu membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas termasuk kuat dari sisi kewirausahaan. Menurut dia, orientasi kewirausahaan intinya mengubah paradigma dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan pekerjaan. Selain itu, harus bisa membantu mengembangkan bisnis para pengusaha muda dengan menciptakan jejaring luas, baik sesama pengusaha KAHMI maupun yang bukan. Kemandirian di bidang ekonom iselaras dengan Impian Indonesia 2015-2085 yang dilontarkan Presiden Joko Widodo, yakni Indonesia menjadi negara mandiri dan paling berpengaruh di Asia Pasifik dan barometer pertumbuhan ekonomi dunia. “Karena itu, para alumni harus didorong pengabdiannya di bidang ekonomi, sekaligus memperbanyak wirausahawan,” ujar Kamrussamad. yang juga Ketua BPP Himpunan Pengusaha Korps Alumni HMI (Hipka)