KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai mengujicobakan fasilitas face recognition boarding gate di Stasiun Bandung. Hadirnya face recognition boarding gate tersebut bertujuan untuk mempermudah pelanggan KA Jarak Jauh yang ingin naik kereta api, tanpa perlu repot-repot menunjukkan berbagai dokumen seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, KTP, ataupun dokumen vaksinasi. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, KAI telah melakukan uji coba fasilitas face recognition boarding gate di Stasiun Bandung dalam rangka memastikan dan menyempurnakan layanan inovatif terbaru dari KAI ini. “Ditargetkan pada awal tahun 2023, layanan ini sudah bisa diterapkan di seluruh stasiun KA Jarak Jauh di berbagai daerah,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat (30/9).
Baca Juga: Bank Muamalat Kucurkan Pembiayaan Proyek Bus Listrik INKA Senilai Rp 150 Miliar Face recognition boarding gate merupakan fasilitas layanan boarding yang dilengkapi dengan kamera yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas seseorang melalui wajah yang datanya sudah diintegrasikan dengan data tiket kereta yang dimiliki hingga status vaksinasi pelanggan. Untuk menikmati fasilitas terebut, pelanggan harus melakukan satu kali registrasi di awal yang berlaku untuk selamanya. Registrasi dilakukan dengan menempelkan e-KTP pada alat e-KTP Reader kemudian menempelkan jari telunjuk kanan atau kiri pada pemindai yang ada di e-KTP reader. Apabila sudah melakukan registrasi, pelanggan tak perlu mencetak boarding pass. Pelanggan dapat langsung menuju ke face recognition boarding gate jika waktunya sudah mendekati jam keberangkatan. Arahkan wajah ke mesin pemindai dan jika data tiket, identitas, dan syarat vaksinasi sudah sesuai, maka gate akan otomatis terbuka. Baca Juga: KAI Optimistis Proyek LRT Jabodetabek dan KA Cepat Kelar Sesuai Rencana