JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia sedang menjajaki pembiayaan proyek Light Rail Transit (LRT). Menurut Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo, kebutuhan dana tambahan untuk proyek tersebut mencapai Rp 19,9 triliun. Saat ini, lanjut Didiek, pihaknya mulai menjajaki Himbara, khususnya BNI, BRI dan Mandiri. Demikian pula dengan bank swasta nasional seperti BCA. Namun, ia enggan merinci besaran pinjaman nantinya. Yang jelas, angka yang diberikan tidak akan mencapai target tersebut. Dalam pinjaman ini, KAI juga menginginkan bunga yang rendah. Sebab, selain akan menahan subsidi, pembiayaan ini juga dijamin oleh pemerintah.
KAI cari pinjaman Rp 19,9 triliun
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia sedang menjajaki pembiayaan proyek Light Rail Transit (LRT). Menurut Direktur Keuangan KAI Didiek Hartantyo, kebutuhan dana tambahan untuk proyek tersebut mencapai Rp 19,9 triliun. Saat ini, lanjut Didiek, pihaknya mulai menjajaki Himbara, khususnya BNI, BRI dan Mandiri. Demikian pula dengan bank swasta nasional seperti BCA. Namun, ia enggan merinci besaran pinjaman nantinya. Yang jelas, angka yang diberikan tidak akan mencapai target tersebut. Dalam pinjaman ini, KAI juga menginginkan bunga yang rendah. Sebab, selain akan menahan subsidi, pembiayaan ini juga dijamin oleh pemerintah.