KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menggenjot investasi di Sumatra Bagian Selatan dalam rangka dukungan logistik distribusi batubara nasional.
KAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batubara di Sumatra Bagian Selatan pada 2027 sebesar 105 MTPA (Metric Tones Per Annum). Saat ini, kapasitas lintasnya adalah 53 MTPA. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, investasi KAI pada angkutan batubara di Sumatra Bagian Selatan sangat penting, karena pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efisien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.
“Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batubara kami,” Didiek, dalam siaran pers, Jumat (3/11).
Pengembangan angkutan bat bara di Sumatra Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor termasuk prasarana dan sarana. Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat – Kertapati, lintas Prabumulih – Tegineneng, dan lintas Tegineneng – Tarahan.
Baca Juga: Bangun Edge Data Center Sepanjang Jaringan Kereta Api, KAI Properti Gandeng Voltare Beberapa sektor prasarana saat ini yang sudah selesai dikerjakan yaitu Stasiun Baru Melawai dan Container Yard (CY), menghidupkan Stasiun Merapi dan CY, pembangunan persinyalan Elektrik antara Stasiun Muaraenim - Stasiun Prabumulih X6, Double Track antara Stasiun Tigagajah – Stasiun Lubukbatang, dan pembangunan jalur I overcaping mesin bubut Stasiun Simpang. Didiek menambahkan bahwa proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat - Muara Enim - Prabumulih - Tarahan / Lampung dan Prabumulih - Kertapati / Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI Nomor 109 Tahun 2020, tanggal 17 November 2020. Sehingga KAI akan berkomitmen bersama stakeholders lainnya menyelesaikan Proyek Strategis Nasional ini dengan sebaik -baiknya. Adapun, pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian di antaranya penataan prasarana pendukung seperti
loading unloading batubara pada lintas dari Kertapati sampai dengan Lahat, dan fasilitas perawatan sarana prasarana perkeretaapian . “Ada juga pembangunan
double track lintas Tanjung Enim - prabumulih - Kertapati lengkap dengan fasilitas operasi Kereta Api serta rekrut sumber daya manusia secara berkelanjutan dari tahun 2020 sampai dengan 2025,” tambahnya.
Sementara dalam hal sarana, KAI telah mendatangkan 36 unit lokomotif dan 981 gerbong datar dalam kurun tahun 2020 hingga 2022. KAI masih akan mendatangkan lagi lokomotif - lokomotif dan banyak gerbong datar hingga tahun 2027 nanti untuk mengejar target yang telah ditentukan.
Baca Juga: KAI Lakukan Rekayasa Perjalanan KA Imbas Anjloknya KA Argo Semeru Di sektor angkutan batubara, KAI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020, KAI mengangkut 32,6 juta ton batubara, pada 2021 sebesar 38,3 juta ton, dan pada 2022 sebesar 45,4 juta ton.
Pada 2023 hingga bulan Oktober, KAI telah mengangkut 41,9 juta ton batubara. Selanjutnya pada tahun 2027 ditargetkan meningkat menjadi 84,1 juta ton.
“KAI berharap dengan investasi yang gencar dilakukan pada pengembangan angkutan batu bara di Sumatra Bagian Selatan ini akan memberikan dampak yang besar bagi pertumbuhan perekonomian nasional,” tutup Didiek. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari