JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyayangkan sikap pemerintah yang tak mau membiayai perawatan dan operasional sinyal serta rel kereta api yang digunakan oleh PT KAI. Padahal, angkutan massal ini memiliki peran penting dalam layanan transportasi bagti rakyat Indonesia. Karena tak mendapat bantuan pemerintah, PT KAI harus merogoh kantong sendiri agar perawatan rel serta operasional sinyal bisa terawat dengan baik. Ignasius Jonan, Direktur Utama (Dirut) PT KAI bilang, setiap tahun, perusahaan harus mengeluarkan Rp 1,5 triliun hanya untuk perawatan dan operasional sinyal tersebut. Karena tidak dibiayai pemerintah, PT KAI akhirnya harus menanggung Rp 1,5 triliun guna membiayai perawatan sinyal dan rel kereta api tersebut. Padahal kata Jonan, dalam UU Perkeretapian disebutkan, sinyal dan rel kereta adalah milik negara. “Jadi perawatan dan pengoperasiannya berdasarkan UU tersebut harus dibiayai oleh negara," terang Jonan usai acara 'Anugrah BUMN 2012' yang berlangsung di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis malam (6/12).
KAI minta pemerintah bantu rawat rel kereta api
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyayangkan sikap pemerintah yang tak mau membiayai perawatan dan operasional sinyal serta rel kereta api yang digunakan oleh PT KAI. Padahal, angkutan massal ini memiliki peran penting dalam layanan transportasi bagti rakyat Indonesia. Karena tak mendapat bantuan pemerintah, PT KAI harus merogoh kantong sendiri agar perawatan rel serta operasional sinyal bisa terawat dengan baik. Ignasius Jonan, Direktur Utama (Dirut) PT KAI bilang, setiap tahun, perusahaan harus mengeluarkan Rp 1,5 triliun hanya untuk perawatan dan operasional sinyal tersebut. Karena tidak dibiayai pemerintah, PT KAI akhirnya harus menanggung Rp 1,5 triliun guna membiayai perawatan sinyal dan rel kereta api tersebut. Padahal kata Jonan, dalam UU Perkeretapian disebutkan, sinyal dan rel kereta adalah milik negara. “Jadi perawatan dan pengoperasiannya berdasarkan UU tersebut harus dibiayai oleh negara," terang Jonan usai acara 'Anugrah BUMN 2012' yang berlangsung di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis malam (6/12).