JAKARTA. Niat PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengembangkan bisnis keretaapi listrik (KRL) bukan pepesan kosong. Senin (10/11) kemarin, perusahaan plat merah itu meneken perjanjian utang dari sindikasi perbankan yang terdiri dari Bank Mandiri, BCA dan BNI senilai Rp 3,04 triliun. Dalam pinjaman bertenor 12 tahun itu, KAI memiliki keleluasaan menarik jumlah pinjaman sesuai kebutuhan. "Kami akan melakukan penarikan pinjaman sesuaikan kebutuhan pendanaan," ujar Kurniadi Atmosasmito, Direktur Keuangan KAI (10/11). Pinjaman tersebut tak hanya menjadi tanggungan KAI. Perusahaan jasa keretaapi tunggal di tanah air ini, membagi pencatatan utang dengan anak usaha yang mengelola transportasi berbasis kereta di wilayah Jakarta dan sekitarnya yakni, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).
KAI panen pinjaman Rp 4,84 triliun
JAKARTA. Niat PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengembangkan bisnis keretaapi listrik (KRL) bukan pepesan kosong. Senin (10/11) kemarin, perusahaan plat merah itu meneken perjanjian utang dari sindikasi perbankan yang terdiri dari Bank Mandiri, BCA dan BNI senilai Rp 3,04 triliun. Dalam pinjaman bertenor 12 tahun itu, KAI memiliki keleluasaan menarik jumlah pinjaman sesuai kebutuhan. "Kami akan melakukan penarikan pinjaman sesuaikan kebutuhan pendanaan," ujar Kurniadi Atmosasmito, Direktur Keuangan KAI (10/11). Pinjaman tersebut tak hanya menjadi tanggungan KAI. Perusahaan jasa keretaapi tunggal di tanah air ini, membagi pencatatan utang dengan anak usaha yang mengelola transportasi berbasis kereta di wilayah Jakarta dan sekitarnya yakni, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ).