JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan, hingga triwulan I 2012, pihaknya mampu mencatatkan pendapatan hingga Rp 613,8 miliar dari angkutan penumpang. Angka tersebut meningkat sebesar 5,4% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sejumlah Rp 582,3 miliar.Dari sektor angkutan barang, KAI memperoleh peningkatan 32% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I 2011, perseroan hanya mampu memperoleh Rp 457,4 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, KAI bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 604,2 miliar. "Angkutan barang memang sudah kami prediksi tumbuh pesat karena sesuai dengan tren, terjadi peningkatan dalam dua tahun terakhir," ujar Suyono Syam, Manager Informasi Masyarakat KAI, Rabu (2/5). Dengan demikian, total pendapatan KAI mencapai Rp 1,21 triliun.Sedangkan jumlah penumpang turun sekitar 20% dari 42,5 juta penumpang tahun lalu menjadi 33,7 juta tahun ini. Kenaikan volume terjadi pada angkutan barang dari 4,5 juta ton menjadi 5,2 juta ton atau naik 15,5%. "Untuk penurunan penumpang, karena periode kuartal I memang lalu lintas penumpang tidak terlalu tinggi," ujarnya.Realisasi pendapatan triwulan ini, baru mencapai 19,39% dari target akhir tahun perseroan yang dipatok sebesar Rp 6,24 triliun. Sebesar Rp 2,95 triliun disumbangkan oleh angkutan penumpang sedangkan sisanya sebesar Rp 3,28 triliun oleh angkutan barang.Sebelumnya, PT KAI juga telah mendatangkan 160 unit Kereta Api Listrik (KRL) pada Maret 2012. "PT KAI telah mendatangkan 160 unit KRL tambahan dari Jepang pada Maret 2012. Penambahan ini adalah upaya PT KAI untuk meningkatkan jumlah dan kapasitas angkut penumpang KRL di wilayah Jabodetabek," ujar Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) I, Mateta Rijalulhaq.Mateta mengungkapkan, saat ini jumlah keseluruhan unit gerbong KRL yang melayani rute rel Jabodetabek sebanyak 320 unit. Harapannya, dengan penambahan unit tersebut, PT KAI akan memiliki 480 unit gerbong KRL. Namun, jumlah itu masih jauh dari target PT KAI pada 2019 yang berencana akan memiliki 1.440 unit gerbong KRL.Mateta menjelaskan, upaya mendatangkan unit KRL tambahan itu semata-mata untuk meningkatkan pelayanan KRL demi kenyamanan pengguna kereta. Dia menjelaskan, dengan jumlah unit yang ada sekarang, baru 450 - 550 ribu penumpang yang terakomodir setiap harinya.Padahal target pada 2019, PT KAI berencana untuk mampu mengangkut 1,2 juta penumpang perhari. Karena itu, Mateta menuturkan, penambahan unit akan terus dilakukan sampai target untuk memiliki 1.440 unit bisa tercapai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
KAI raih Rp 613,8 miliar dari angkutan penumpang
JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan, hingga triwulan I 2012, pihaknya mampu mencatatkan pendapatan hingga Rp 613,8 miliar dari angkutan penumpang. Angka tersebut meningkat sebesar 5,4% dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama sejumlah Rp 582,3 miliar.Dari sektor angkutan barang, KAI memperoleh peningkatan 32% dari periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I 2011, perseroan hanya mampu memperoleh Rp 457,4 miliar. Sedangkan untuk tahun ini, KAI bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 604,2 miliar. "Angkutan barang memang sudah kami prediksi tumbuh pesat karena sesuai dengan tren, terjadi peningkatan dalam dua tahun terakhir," ujar Suyono Syam, Manager Informasi Masyarakat KAI, Rabu (2/5). Dengan demikian, total pendapatan KAI mencapai Rp 1,21 triliun.Sedangkan jumlah penumpang turun sekitar 20% dari 42,5 juta penumpang tahun lalu menjadi 33,7 juta tahun ini. Kenaikan volume terjadi pada angkutan barang dari 4,5 juta ton menjadi 5,2 juta ton atau naik 15,5%. "Untuk penurunan penumpang, karena periode kuartal I memang lalu lintas penumpang tidak terlalu tinggi," ujarnya.Realisasi pendapatan triwulan ini, baru mencapai 19,39% dari target akhir tahun perseroan yang dipatok sebesar Rp 6,24 triliun. Sebesar Rp 2,95 triliun disumbangkan oleh angkutan penumpang sedangkan sisanya sebesar Rp 3,28 triliun oleh angkutan barang.Sebelumnya, PT KAI juga telah mendatangkan 160 unit Kereta Api Listrik (KRL) pada Maret 2012. "PT KAI telah mendatangkan 160 unit KRL tambahan dari Jepang pada Maret 2012. Penambahan ini adalah upaya PT KAI untuk meningkatkan jumlah dan kapasitas angkut penumpang KRL di wilayah Jabodetabek," ujar Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) I, Mateta Rijalulhaq.Mateta mengungkapkan, saat ini jumlah keseluruhan unit gerbong KRL yang melayani rute rel Jabodetabek sebanyak 320 unit. Harapannya, dengan penambahan unit tersebut, PT KAI akan memiliki 480 unit gerbong KRL. Namun, jumlah itu masih jauh dari target PT KAI pada 2019 yang berencana akan memiliki 1.440 unit gerbong KRL.Mateta menjelaskan, upaya mendatangkan unit KRL tambahan itu semata-mata untuk meningkatkan pelayanan KRL demi kenyamanan pengguna kereta. Dia menjelaskan, dengan jumlah unit yang ada sekarang, baru 450 - 550 ribu penumpang yang terakomodir setiap harinya.Padahal target pada 2019, PT KAI berencana untuk mampu mengangkut 1,2 juta penumpang perhari. Karena itu, Mateta menuturkan, penambahan unit akan terus dilakukan sampai target untuk memiliki 1.440 unit bisa tercapai.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News