JAKARTA. Rencana pemerintah dan PT KAI menghapus keberadaan KRL Ekonomi mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Kebijakan ini dirasa memberatkan banyak masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Namun, PT KAI menjamin, penerapan sistem tarif baru dengan e-ticket serta penerapan tarif berbeda akan mengatasi masalah mahalnya harga tiket. Menurut Mateta, Kepala Humas PT KAI, keberadaan KRL Ekonomi memang sudah tidak laik operasi sehingga harus segera ditarik. Langkah ini sudah sesuai dengan UU No 3 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian yang memberikan kewenangan kepada penyelenggara jasa kereta api untuk menarik kereta api yang sudah tidak laik operasi dan membahayakan keselamatan penumpang.Ketentuan ini berlaku untuk semua jenis KA KRL AC maupun KA jarak jauh baik itu kelas ekonomi, bisnis maupun ekseskutif, apabila sudah tidak layak kondisinya, akan tetap ditarik oleh PT KAI. "Jadi bukan hanya KRL Ekonomi saja yang dijadikan sasaran," tegas Mateta.Terkait persoalan tarif KRL AC yang dianggap terlalu berat bagi masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, Mateta meminta persoalan ini dipisahkan dari masalah pelayanan yang berorientasi keselematan.
KAI terapkan sistem tarif baru per Juni
JAKARTA. Rencana pemerintah dan PT KAI menghapus keberadaan KRL Ekonomi mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Kebijakan ini dirasa memberatkan banyak masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah. Namun, PT KAI menjamin, penerapan sistem tarif baru dengan e-ticket serta penerapan tarif berbeda akan mengatasi masalah mahalnya harga tiket. Menurut Mateta, Kepala Humas PT KAI, keberadaan KRL Ekonomi memang sudah tidak laik operasi sehingga harus segera ditarik. Langkah ini sudah sesuai dengan UU No 3 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian yang memberikan kewenangan kepada penyelenggara jasa kereta api untuk menarik kereta api yang sudah tidak laik operasi dan membahayakan keselamatan penumpang.Ketentuan ini berlaku untuk semua jenis KA KRL AC maupun KA jarak jauh baik itu kelas ekonomi, bisnis maupun ekseskutif, apabila sudah tidak layak kondisinya, akan tetap ditarik oleh PT KAI. "Jadi bukan hanya KRL Ekonomi saja yang dijadikan sasaran," tegas Mateta.Terkait persoalan tarif KRL AC yang dianggap terlalu berat bagi masyarakat golongan ekonomi menengah kebawah, Mateta meminta persoalan ini dipisahkan dari masalah pelayanan yang berorientasi keselematan.