Setelah sukses dengan usaha budidaya jamur tiram, Kaiman kini kerap diundang mengisi pelatihan seputar usaha tersebut. Bahkan, ia sering memberi pelatihan budidaya jamur di Timor Leste.Kaiman kini dikenal sebagai sosok pengusaha yang cukup sukses di bidang usaha budidaya jamur tiram. Karena kesuksesannya itu pula, ia kerap diundang untuk berbagi pengalaman seputar usaha budidaya jamur tiram. Bahkan, Kaiman juga beberapa kali ke Timor Leste guna membagikan ilmunya kepada masyarakat setempat yang ingin mengembangkan usaha jamur tiram seperti dirinya. Kaiman bilang, sepanjang tahun ini telah dikontrak oleh Dinas Pertanian Timor Leste. "Saya diminta mengajari petani di negara tersebut seputar usaha budidaya jamur tiram," ujarnya.Guna memenuhi kontrak tersebut, saban bulan ia harus terbang ke wilayah yang pernah menjadi bagian dari Indonesia itu. Di luar itu, ia juga masih kerap diundang untuk tampil sebagai pembicara. Bahkan, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS) juga sering memintanya menjadi pembicara dalam beberapa pelatihan budidaya jamur tiram. Ia mengaku senang jika diminta menjadi pembicara. "Senang karena bisa bantu petani juga," ujarnya.Di sela kesibukannya sebagai pembicara, ia juga tetap fokus membesarkan usahanya. Bahkan, ia mulai membudidayakan jamur kuping juga.Ia mengatakan, telah mengekspor jamur kuping ke sejumlah negara, seperti China dan Korea Selatan. Menurutnya, permintaan jamur kuping di dua negara itu tergolong tinggi. Potensi permintaannya dalam sebulan mencapai 10 ton. Namun, Kaiman baru bisa mengekspor lima sampai delapan kuintal. Selain China dan Korea, permintaan jamur kuping juga datang dari Vietnam. Jumlahnya mencapai lima ton per bulan.Ekspor jamur itu tidak dilakukannya langsung, melainkan melalui distributor. "Kami ekspor kering, kalau segar bisa busuk di jalan," ujarnya. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kaiman jadi mentor usaha jamur sampai Timor (3)
Setelah sukses dengan usaha budidaya jamur tiram, Kaiman kini kerap diundang mengisi pelatihan seputar usaha tersebut. Bahkan, ia sering memberi pelatihan budidaya jamur di Timor Leste.Kaiman kini dikenal sebagai sosok pengusaha yang cukup sukses di bidang usaha budidaya jamur tiram. Karena kesuksesannya itu pula, ia kerap diundang untuk berbagi pengalaman seputar usaha budidaya jamur tiram. Bahkan, Kaiman juga beberapa kali ke Timor Leste guna membagikan ilmunya kepada masyarakat setempat yang ingin mengembangkan usaha jamur tiram seperti dirinya. Kaiman bilang, sepanjang tahun ini telah dikontrak oleh Dinas Pertanian Timor Leste. "Saya diminta mengajari petani di negara tersebut seputar usaha budidaya jamur tiram," ujarnya.Guna memenuhi kontrak tersebut, saban bulan ia harus terbang ke wilayah yang pernah menjadi bagian dari Indonesia itu. Di luar itu, ia juga masih kerap diundang untuk tampil sebagai pembicara. Bahkan, Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna (PPKS) juga sering memintanya menjadi pembicara dalam beberapa pelatihan budidaya jamur tiram. Ia mengaku senang jika diminta menjadi pembicara. "Senang karena bisa bantu petani juga," ujarnya.Di sela kesibukannya sebagai pembicara, ia juga tetap fokus membesarkan usahanya. Bahkan, ia mulai membudidayakan jamur kuping juga.Ia mengatakan, telah mengekspor jamur kuping ke sejumlah negara, seperti China dan Korea Selatan. Menurutnya, permintaan jamur kuping di dua negara itu tergolong tinggi. Potensi permintaannya dalam sebulan mencapai 10 ton. Namun, Kaiman baru bisa mengekspor lima sampai delapan kuintal. Selain China dan Korea, permintaan jamur kuping juga datang dari Vietnam. Jumlahnya mencapai lima ton per bulan.Ekspor jamur itu tidak dilakukannya langsung, melainkan melalui distributor. "Kami ekspor kering, kalau segar bisa busuk di jalan," ujarnya. (Selesai)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News