JAKARTA. Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) menyatakan apresiasinya atas langkah Presiden Joko Widodo yang enggan buru-buru melakukan ratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Presiden kemarin (14/6) meminta timnya mengkaji dalam-dalam dampak pemberlakuan kerangka pengendalian tembakau ini terhadap kesehatan masyarakat hingga kelangsungan petani tembakau Tanah Air dan buruh pabrik rokok. AMTI menilai, pemerintah telah sesuai mengatur industri hasil tembakau nasional sesuai dengan permasalahan dan realita yang ada di Indonesia dengan menerapkan Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012. Peraturan ini telah mempertimbangkan aspek perlindungan kesehatan masyarakat dan anak, serta tetap menjamin keberlangsungan industri tembakau nasional.
Kaji dalam FCTC, petani tembakau apresiasi Jokowi
JAKARTA. Aliansi Masyarakat Tembakau Indonesia (AMTI) menyatakan apresiasinya atas langkah Presiden Joko Widodo yang enggan buru-buru melakukan ratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). Presiden kemarin (14/6) meminta timnya mengkaji dalam-dalam dampak pemberlakuan kerangka pengendalian tembakau ini terhadap kesehatan masyarakat hingga kelangsungan petani tembakau Tanah Air dan buruh pabrik rokok. AMTI menilai, pemerintah telah sesuai mengatur industri hasil tembakau nasional sesuai dengan permasalahan dan realita yang ada di Indonesia dengan menerapkan Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012. Peraturan ini telah mempertimbangkan aspek perlindungan kesehatan masyarakat dan anak, serta tetap menjamin keberlangsungan industri tembakau nasional.