KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri vape atau rokok elektrik (REL) makin menjamur menyusul adanya peralihan tren konsumsi produk hasil tembakau oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda. Namun, belakangan muncul kampanye yang mengkritisi aspek medis dari konsumsi rokok elektrik itu. Namun, belum ada dasar yang kuat untuk dijadikan pijakan secara akademis sebagai dasar dari kampanye negatif itu. Direktur Program Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan penyebarlusan informasi tentang risiko dan manfaat produk tembakau alternatif idealnya berbasis pada fakta ilmiah.
Kajian Ilmiah Terkait Tembakau Alternatif Masih Minim
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri vape atau rokok elektrik (REL) makin menjamur menyusul adanya peralihan tren konsumsi produk hasil tembakau oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda. Namun, belakangan muncul kampanye yang mengkritisi aspek medis dari konsumsi rokok elektrik itu. Namun, belum ada dasar yang kuat untuk dijadikan pijakan secara akademis sebagai dasar dari kampanye negatif itu. Direktur Program Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan penyebarlusan informasi tentang risiko dan manfaat produk tembakau alternatif idealnya berbasis pada fakta ilmiah.