KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan kajian Biodiesel 40% (B40) ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengungkapkan, langkah ini merupakan tindak lanjut penerapan B30 yang telah dilakukan sejak 1 Januari 2020. Ia merinci, kajian meliputi uji ketahanan 1.000 jam pada
engine test bench di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" terhadap dua formulasi B40.
Baca Juga: Jaga cashflow, Perusahaan Gas Negara (PGAS) pangkas capex sekitar 60% Formulasi yang pertama adalah B40, yakni campuran 60% solar dengan 40% Fatty Acid Methyl Esther (FAME). Formulasi yang kedua adalah campuran 60% solar dengan 30% FAME dan 10% Distillated Fatty Acid Methyl Esther (DPME). "(Kajian) Akan selesai di akhir tahun, mungkin November kita mulai melakukan analisis lengkap dari semua. Untuk sementara kita tidak akan melakukan uji jalan di jalan raya, kan agak sulit ya kita akan memulai, agak takut keluar. Jadi kita mencari cara yang lain bagaimana ini tetap bisa berjalan," ujar Dadan dalam keterangan resmi, Jumat (28/8). Dadan menambahkan, meski kajian diharapkan bisa selesai pada tahun ini, pihaknya memutuskan untuk tidak melakukan uji jalan seperti yang dilakukan saat penerapan B30 kali lalu. Langkah ini diambil menyusul efek Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Sementara itu, Ketua Tim Pengkajian B40 Sylvia Ayu Bethari menambahkan, metode uji ketahanan telah memperoleh persetujuan bersama dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (Ikabi).
Baca Juga: PGN teken perjanjian jual beli gas dengan Energi Listrik Batam "Saat ini yang sedang dilakukan adalah uji ketahanan untuk dua
engine,
engine yang pertama menggunakan
sample bahan bakar B40, sekarang sudah 370 jam. Sedangkan untuk
engine kedua formulasi B30 dengan DPME 10% sudah 615 jam," kata Sylvia. Adapun, beberapa tahapan ujicoba sebelumnya telah dilakukan meliputi uji karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi bahan bakar B40. Selain itu telah dilakukan pula evaluasi terhadap karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40, hingga didapatkan dua formulasi yang akan diuji lebih jauh, yakni uji ketahanan 1.000 jam dan uji sampel pelumas. Tahapan selanjutnya setelah uji ketahanan yaitu persiapan dan pelaksanaan uji presipitasi dan stabilitas penyimpanan. Usai seluruh tahapan rampung maka akan digelar evaluasi dan pelaporan serta penyusunan rekomendasi terkait hasil kajian penerapan B40. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi