Pelaku bom bunuh diri Sri Lanka kakak beradik anak pedagang kaya



KONTAN.CO.ID - KOLOMBO. Kakak beradik yang menjadi pengebom bunuh diri di dua hotel Sri Lanka pada Minggu (21/4), ternyata adalah anak keluarga kaya di Kolombo. Ayah kedua pelaku adalah pedagang rempah-rempah yang amat kaya di ibu kota Sri Lanka itu.

Keduanya meledakkan diri sambil mengantre sarapan pagi di hotel Shangri-La dan Grand Cinnamon. Demikian sejumlah sumber mengatakan.

Kedua kakak beradik, yang namanya belum diungkap polisi, berusia di akhir 20-1n dan mengoperasikan "sel keluarga" mereka sendiri.


Namun, sejauh ini belum diketahui hubungan keduanya dengan pengebom lain yang terlibat dalam serangan di Minggu Paskah tersebut.

Satu hal yang diketahui adalah keduanya merupakan anggota inti National Thowheeth Jamaath (NTJ) yang dituding pemerintah mendalangi serangan itu.

Sementara, sumber-sumber resmi kepada AFP mengatakan, hotel keempat juga menjadi target serangan.

Seorang pengebom masuk ke hotel itu sebagai tamu sehari sebelumnya dan memberikan alamatnya kepada petugas hotel.

Dia sudah berada di hotel itu pada Minggu tetapi dia tidak meledakkan detonatornya. Belum diketahui apakah bom yang dibawanya gagal bekerja atau pelaku berubah pikiran dan tak jadi menjalankan misinya.

Setelah ledakan terjadi di Shangri-La, staf di hotel keempat ini menaruh curiga dan melacak pria tersebut. Dia kemudian ditemukan di sebuah penginapan sedikit di luar kota.

Di sanalah dia meledakkan diri saat dikepung polisi dan menewaskan dua orang lainnya. (Ervan Hardoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengebom Hotel di Sri Lanka adalah Anak Seorang Pedagang Kaya",

Editor: Yudho Winarto