KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kaum milenial makin banyak yang melirik investasi di fintech. Lihat saja, generasi milenial mendominasi jumlah pemberi pinjaman atau
lender fintech peer to peer (P2P)
lending. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat
lender dari kalangan milenial berusia 19-34 tahun sebanyak 64,90% per Mei 2022. Sisanya
lender dari kalangan usia 35-54 tahun sebanyak 31,59% dan golongan usia lainnya 3,51%. Hal yang sama juga dirasakan oleh para pemain. Menurut Laporan Akuntabilitas Sosial Amartha tahun 2019, 68% segmentasi
lender Amartha diisi oleh generasi milenial. Hal ini disebabkan oleh karakteristik milenial yang sudah melek digital dan menyukai investasi berbasis teknologi yang praktis dan mudah.
"Selain itu karakteristik milenial juga sudah mulai mengutamakan prinsip investasi yang berdampak, karena dapat memberikan keuntungan secara materi dan menciptakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan secara bersamaan," kata Rezki Warni,
AVP Marketing & PR Amartha kepada kontan.co.id, Kamis (8/7). Amartha juga terus konsisten melakukan edukasi keuangan dan digital kepada pendana milenial melalui berbagai aktivitas seperti kerjasama dengan
influencer, artikel literasi keuangan, dan kegiatan webinar.
Baca Juga: AstraPay Tambahkan Fitur QRIS dalam Aplikasinya Tren ke depannya, Amartha melihat GenZ berpeluang besar untuk berperan aktif dalam memberdayakan UMKM lewat
fintech seperti Amartha, karena Generasi Z yang dinilai lebih melek digital (
tech savvy) dan terbuka pada berbagai peluang. Untuk menggaet pendana baru Amartha menerapkan sejumlah strategi. Amartha menawarkan imbal hasil menarik yaitu mencapai 15% flat per tahun untuk setiap mitra yang didanai dan dibayarkan pada periode mingguan, sehingga pendana bisa mendapatkan pendapatan pasif setiap minggunya. Selanjutnya kata Rezki, penerapan risiko terukur dengan penyaringan mitra usaha menggunakan algoritma
machine learning serta penciptaan dampak yang terukur, yang bisa langsung dilihat di
marketplace melalui fitur
impact investing. Amartha juga menyediakan fitur
crowdfunding dimana pendana bisa mendanai usaha mitra dengan minimal pendanaan Rp 100.000. Literasi keuangan juga menjadi salah satu strategi Amartha dengan memberikan edukasi secara konsisten melalui berbagai platform media sosial.
Fintech P2P lending Koinworks juga mencatatkan
lender usia milenial masih bertambah dan menjadi kelompok usia yang cukup dominan di KoinWorks hingga tahun 2022 ini. Memasuki pertengahan tahun 2022, Koinworks mencatat kenaikan jumlah pengguna KoinWorks dari 1,5 juta pengguna menjadi 1,6 juta lebih pengguna.
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Alami Tembus Rp 3 Triliun Hingga Juni 2022 "Dari analisis kami, sejumlah faktor berkontribusi dalam menarik minat
lender milenial, antara lain kemudahan dan kecepatan layanan yang dapat diperoleh hanya dalam satu aplikasi. Faktor lainnya adalah modal yang dibutuhkan tergolong sangat ringan," terang
Co-founder & CEO KoinWorks Benedicto Haryono. "Saat ini rata-rata
lender dapat mulai pendanaan di platform KoinWorks mulai dari 100 ribu rupiah saja. Kemudian generasi ini memiliki kanal informasi yang memadai bahkan melimpah melalui berita, media sosial," lanjut dia. Hal ini disebut Ben dapat memberikan mereka
feeding informasi yang dibutuhkan, seperti perbandingan antar platform P2P, cara berinvestasi untuk pemula, hingga regulasi terbaru yang perlu diketahui.
Editor: Khomarul Hidayat