Kalau ibu kota jadi pindah, begini nasib kota Jakarta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan di DKI Jakarta akan terus berlanjut meski ada rencana pemindahan ibu kota ke luar pulau Jawa. Pasalnya, meski tidak lagi menjadi pusat pemerintahan, Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi.

Lembaga keuangan seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) akan tetap ada di Jakarta. "Rencana pembangunan besar-besaran di Jakarta tetap berlanjut, jalan terus," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai rapat di Kantor Presiden, Senin (29/4).

Oleh karena itu, rencana pembenahan di kawasan Jabodetabek akan tetap dilalukan. Termasuk dalam pembangunan untuk menyelesaikan masalah kemacetan.


Sejumlah masalah masih menjadi pekerjaan bagi pemerintah Jakarta. Antara lain adalah daya dukung lingkungan hidup, soal kebutuhan air bersih, pengelolaan udara, pengolahan limbah, dan transportasi. "Itu semua masih menjadi PR yang harus diselesaikan," terang Anies.

Presiden Joko Widodo telah memutuskan akan memindahkan ibu kota ke luar pulau Jawa. Sejumlah masalah di Jakarta menjadi alasan perpindahan karena dianggap tidak akan mampu menahan beban sebagai pusat ekonomi dan pusat pemerintahan.

Selain kemacetan, Jakarta juga memiliki masalah banjir yang juga disebabkan penurunan tanah. Penurunan permukaan air tanah di utara rata rata 7,5 sentimeter (cm) per tahun dan tanah turun sudah sampai 60 cm.

Selain itu sebesar 96% sungai di Jakarta telah tercemar berat. Oleh karena itu akan memiliki bahaya signifikan akibat sanitasi yang buruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli