JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan Rp 4.000 per liter, maka dampaknya terhadap indeks harga konsumen akan sangat ekstrim. "Kalau itu sangat, sangat ekstrim dampaknya," kata dia singkat ditemui di kantor BPS, Jakarta, Jumat (26/9). Sebelumnya, Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menyatakan, kalau besaran subsidi BBM per liter sekitar Rp 4.000, maka penghematan yang bisa dilakukan pada 2015 dengan menerapkan mekanisme itu bisa mencapai Rp 60 triliun sampai Rp 80 triliun. Sejumlah ekonom juga menyarankan pemerintah berani mengambil keputusan kenaikan Premium di atas Rp 4.500 per liter.
Kalau premium naik Rp 4.000, esktrem dampaknya
JAKARTA. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin mengatakan, jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dinaikkan Rp 4.000 per liter, maka dampaknya terhadap indeks harga konsumen akan sangat ekstrim. "Kalau itu sangat, sangat ekstrim dampaknya," kata dia singkat ditemui di kantor BPS, Jakarta, Jumat (26/9). Sebelumnya, Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menyatakan, kalau besaran subsidi BBM per liter sekitar Rp 4.000, maka penghematan yang bisa dilakukan pada 2015 dengan menerapkan mekanisme itu bisa mencapai Rp 60 triliun sampai Rp 80 triliun. Sejumlah ekonom juga menyarankan pemerintah berani mengambil keputusan kenaikan Premium di atas Rp 4.500 per liter.