JAKARTA. Ekonomi yang kian lesu berdampak pada seluruh kegiatan sektor riil. Tak terkecuali sektor farmasi. Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Korporasi PT Kalbe Farma Tbk mengatakan, perusahaan hanya memasang target konservatif dengan pertumbuhan single digit di tahun ini. "Secara konsolidasi pertumbuhan antara 6%-7%," katanya, kepada KONTAN, kemarin. Dengan asumsi tersebut, maka perusahaan berkode saham KLBF akan mencatat pendapatan sebesar Rp 18,41 triliun-Rp 18,58 triliun pada akhir tahun ini. Angka itu naik tipis dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 17,36 triliun. Hingga semester I/2015, Kalbe Farma mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 4,05% menjadi Rp 8,71 triliun dibandingkan semester I/2014 yang sebesar Rp 8,37 triliun. Vidjongtius bilang, perusahaan akan mempertahankan pertumbuhan agar dapat mencapai target bisnis di tengah perlambatan ekonomi ini. Strategi perusahaan untuk menggapai target adalah melakukan kombinasi antara produk resep, consumer health, dan nutrisi. Perusahaan juga tidak ada rencana menaikkan harga untuk obat resep di tahun ini, meskipun perusahaan farmasi lainnya menggerek harga. "Kami akan menggunakan product mix strategy untuk mengurangi dampak tersebut," tambahnya.
Kalbe Farma bidik pertumbuhan bisnis 6%-7%
JAKARTA. Ekonomi yang kian lesu berdampak pada seluruh kegiatan sektor riil. Tak terkecuali sektor farmasi. Vidjongtius, Direktur Keuangan dan Sekretaris Korporasi PT Kalbe Farma Tbk mengatakan, perusahaan hanya memasang target konservatif dengan pertumbuhan single digit di tahun ini. "Secara konsolidasi pertumbuhan antara 6%-7%," katanya, kepada KONTAN, kemarin. Dengan asumsi tersebut, maka perusahaan berkode saham KLBF akan mencatat pendapatan sebesar Rp 18,41 triliun-Rp 18,58 triliun pada akhir tahun ini. Angka itu naik tipis dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 17,36 triliun. Hingga semester I/2015, Kalbe Farma mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 4,05% menjadi Rp 8,71 triliun dibandingkan semester I/2014 yang sebesar Rp 8,37 triliun. Vidjongtius bilang, perusahaan akan mempertahankan pertumbuhan agar dapat mencapai target bisnis di tengah perlambatan ekonomi ini. Strategi perusahaan untuk menggapai target adalah melakukan kombinasi antara produk resep, consumer health, dan nutrisi. Perusahaan juga tidak ada rencana menaikkan harga untuk obat resep di tahun ini, meskipun perusahaan farmasi lainnya menggerek harga. "Kami akan menggunakan product mix strategy untuk mengurangi dampak tersebut," tambahnya.