Kalbe Farma ingin bisnis obat resep menyehatkan kinerja 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mengharapkan kinerja keuangan tahun ini lebih sehat. Salah satu pemicunya penjualan obat resep.

Lini bisnis obat resep merupakan satu dari empat pilar bisnis KLBF. Tiga pilar lainnya yakni divisi nutrisi, divisi produk kesehatan dan divisi distribusi serta logistik. Kuartal tiga lalu, lini bisnis nutrisi menyumbang pendapatan paling besar sekitar 29,58%. Adapun lini bisnis obat resep menyumbang pendapatan 23,67%.

Direktur Utama KLBF Vidjongtius, memprediksi penjualan obat resep tahun ini tumbuh 5%-7%. Kebanyakan penjualan saat ini berasal dari pasar domestik. Dalam laporan keuangan terakhir, pangsa pasar domestik memegang kontribusi 91,44%. "Setiap tahun selalu ada produk baru obat resep, untuk kegunaannya bervariasi,” kata Vidjongtius pada KONTAN, Kamis (15/2).


Kalbe Farma menjual obat resep untuk beberapa segmen. Mulai dari obat generik tanpa merek untuk segmen menengah ke bawah, hingga obat generik bermerek dan obat lisensi bagi segmen menengah ke atas. KLBF juga memasarkannya lewat rumahsakit, apotek dan toko obat.

Contoh obat resep KLBF antara lain Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Neuralgin, Neurotam, Hemapo dan CPG. Vidjongtius menambahkan, rata-rata KLBF selalu menambah produk obat resep baru tiap tahun. “Lima sampai sepuluh produk,” kata dia.

KLBF juga berencana mengerek porsi pendapatan ekspor, dari semula cuma 5% menjadi 7% pada tahun ini. Dengan mengerek penjualan luar negeri, bukan berarti penjualan dalam negeri jenuh. KLBF hanya ingin mengoptimalkan peluang yang masih ada di lintas negara.

Analis Indo Premier Sekuritas Hasan memprediksi prospek KLBF tahun ini lebih baik. Sebab, target pertumbuhan pendapatan diprediksi 7,4%. Hal ini sejalan target pertumbuhan top line yang dicanangkan KLBF sebesar 7%-9%.

KLBF menargetkan margin operasi sebesar 14,5%-15,5%. Ini sejalan estimasi Hasan, sebesar 15,2%, sepanjang 2018. Dia merekomendasikan buy KLBF dengan target Rp 1.850 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati