KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) segera menuntaskan proses akuisisi PT Aventis Pharma atau Sanofi Indonesia pada Oktober 2022 mendatang. Ekspansi KLBF ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan. Sekretaris Perusahaan PT Kalbe Farma Tbk Lukito Kurniawan Gozali menjelaskan, proses akusisi Sanofi Indonesia saat ini masih berjalan. Dimana KLBF berencana mengambilalih 80% saham Sanofi Indonesia dengan membeli kepemilikan saham Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH. "Rencananya kami akan akuisisi 80% saham, termasuk semua aset yang ada. Fokus kami pada tiga cover area yaitu diabetes, kardiovaskular dan vaksin," kata Lukito dalam paparan publik virtual, Selasa (13/8).
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) akan Naikkan Kontribusi Penjualan Ekspor Jadi 10% Lukito bilang, penyelesaian transaksi ditargetkan pada Oktober tahun ini. Sehingga, di tahun depan Sanofi Indonesia bisa berkontribusi bagi KLBF. "Kontribusi ini akan ada pertumbuhan penjualan 3%-4%," tambahnya. Seperti diketahui, bahwa pada 22 Juli 2022, ketiga belah pihak telah sepakat untuk menandatangani Perjanjian Pembelian Saham untuk mengalihkan kepemilikan Penjual di PT Aventis Pharma kepada KLBF. Sanofi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dengan portofolio produk farmasi baik obat resep, obat generik, dan vaksin serta produk kesehatan konsumen. Direktur Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Bernardus Karmin Winata menambahkan, Sanofi Global telah mempercayai Kalbe Farma untuk kepentingan bisnis di Indonesia. Hal ini diungkapkan menjadi langkah strategis dan sangat penting karena untuk melengkapi portofolio produk Kalbe terutama produk vaksin. "Kita melihat keperluan vaksin sangat baik, ini akan memperkuat Kalbe. Ada juga kardiovaskular, selain itu produk diabetes akan kita teruskan," jelas Karmin dalam kesempatan yang sama.
Hanya saja, KLBF belum ingin menyebutkan nilai transaksi dari akusisi Sanofi Indonesia. Sejauh ini masih ada confidential disclosure yang dipatuhi kedua belah pihak.
Hingga semester I-2022, pendapatan Kalbe Farma mencapai Rp 13,87 triliun, naik 12,12% dari tahun lalu senilai Rp 12,37 triliun. Berdasarkan segmen, penjualan barang distribusi dan logistik menjadi penyumbang terbesar pendapatan 37%. Disusul penjualan produk nutrisi 27%, berikutnya penjualan obat resep 21%. Serta penjualan produk kesehatan dengan porsi 15%. Raihan tersebut mengerek laba bersih naik sebesar 9,39% secara tahunan menjadi Rp 1,63 triliun di paruh pertama 2022. Hingga semester pertama tahun ini, penjualan domestik berkontribusi sebesar Rp 13,28 triliun atau setara 95%. Sementara penjualan ekspor sebesar Rp 645,99 miliar atau setara 5% bagi pendapatan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi