KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) dipastikan akan berkecimpung dalam pengembangan vaksin
booster Covid-19. Diketahui, KLBF mengembangkan vaksin bernama GX-19N yang merupakan hasil kolaborasi dengan Genexine, perusahaan farmasi asal Korea Selatan. Direktur Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata mengatakan, pada dasarnya pengembangan vaksin harus selalu mengikuti disiplin ilmu kesehatan dunia. Pihak KLBF beserta mitranya Genexine terus mengontrol proses pengembangan vaksin Covid-19 tersebut. KLBF pun tidak bisa memaksakan agar proses pengembangan vaksin ini dilakukan dengan cepat atau terkesan terburu-buru.
“Sekarang ini vaksin yang kami kembangkan baru memulai ke tahap
clinical trial kemudian menuju arah penggunaan produk tersebut sebagai booster. Tapi itu butuh waktu beberapa bulan ke depan atau bisa sampai kuartal III-2022,” ungkap Bernardus, Senin (7/2). Dia melanjutkan, setelah tahap
clinical trial berhasil dilalui, vaksin GX-19N baru dapat dinilai aspek komersialnya. Untuk dapat memproduksi vaksin tersebut secara massal, tentu KLBF memerlukan teknologi produksi dan pembangunan pabrik untuk memfasilitasi produksi vaksin.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Targetkan Pertumbuhan Penjualan Dobel Digit Tahun Ini Hanya memang, untuk saat ini KLBF belum memiliki gambaran lebih rinci soal kemungkinan pengembangan pabrik pembuatan vaksin GX-19N apabila vaksin tersebut jadi diproduksi massal, termasuk kebutuhan investasinya. “Peluang pengembangan vaksin secara komersial ada, tapi butuh proses yang memakan waktu,” terangnya. Yang terang, vaksin GX-19N ini kelak tak hanya didistribusikan di Indonesia saja, melainkan juga negara-negara Asia Tenggara lainnya. Sebab, hak komersial untuk vaksin tersebut ditujukan ke seluruh Asia Tenggara.
Pada dasarnya, manajemen KLBF tentu sangat ingin berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan vaksin
booster di Indonesia. Namun, selain harus melalui proses yang tidak sebentar, KLBF juga harus senantiasa berkoordinasi dengan pihak regulator seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maupun pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Terlepas dari itu, Bernardus yakin kebutuhan vaksin Covid-19 untuk
booster akan selalu ada, termasuk di tahun 2023 mendatang. Terlebih lagi, belum ada satu pun pihak yang bisa memastikan kapan pandemi Covid-19 akan benar-benar berakhir. “Kami kira ke depan vaksin Covid-19 masih akan sangat dibutuhkan,” pungkas dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari