KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) terus melebarkan sayap di pasar ekspor, terutama di pasar Afrika dan Timur Tengah. Sejalan dengan itu, KLBF juga memperkuat pasar di Asia Tenggara. Direktur Kalbe Farma, Kartika Setiabudy, menjelaskan Filipina, Myanmar dan Malaysia mencetak pertumbuhan yang baik di kawasan ASEAN. Meski begitu, dia tidak merinci kenaikan di tiga negara tersebut. "Namun kami akan terus fokus di Filipina, Myanmar dan Malaysia sambil mengembangkan pasar yang baru," ucap dia dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/8).
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Gandeng RSUD DR. Moewardi Buka Layanan Terapi Sel Masih di ASEAN, KLBF mulai memperkuat posisi di pasar Thailand. Pada pertengahan 2024, KLBF melalui anak usahanya Kalbe International Pte. Ltd. telah mengakuisisi 49% saham Alliance Pharma Co. Ltd. Dengan adanya aksi korporasi, maka Kalbe Farma untuk melakukan penetrasi pasar di Negeri Gajah Putih itu telah terbuka lebar. Kartika menyebut pasar Thailand khususnya obat resep sangat positif.
"Sehingga kami mengharapkan melalui kerja sama ini, kami bisa melakukan penetrasi untuk pasar Thailand khususnya obat-obatan khusus, onkologi dan kanker," jelas wanita yang menjabat sebagai chief financial officer ini.
Baca Juga: Optimistis Tumbuh Dobel Digit Tahun Ini, Simak Strategi Kalbe Farma (KLBF) Selain pasar Asia Tenggara, kata Kartika, KLBF juga melihat potensi di pasar Afrika. Sehubungan dengan itu, KLBF akan membawa produk
over-the-counter (OTC) dari Indonesia ke Afrika Selatan. Sementara KLBF sedang merintis untuk masuk ke pasar Timur Tengah. Salah satunya dengan memperoleh izin untuk obat kanker paru, sambil melakukan proses registrasi di negara Timur Tengah lainnya. "Secara perjanjian kerja sama kami juga sudah memperoleh hak untuk melakukan distribusi di negara-negara Timur Tengah hingga sekarang harus fokus melakukan proses registrasi," ucap Kartika.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) Sebut Fluktuasi Rupiah Sangat Berpengaruh pada Harga Bahan Baku Sejalan dengan itu, KLBF menargetkan akan adanya pertumbuhan pendapatan sebesar 7%–8% hingga tutup 2024. Dari sisi
bottom line, KLBF mengincar adanya kenaikan sebesar 13%–14%. Per Juni 2024, KLBF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 16,32 triliun. Raihan ini tumbuh 7,57% secara tahunan atau
Year on Year (YoY) dari posisi Juni 2023 senilai Rp 15,17 triliun. Adapun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KLBF mencapai Rp 1,8 triliun di semester I-2024 atau meningkat 18,05% secara tahunan dari Rp 1,52 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli