KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF, anggota indeks Kompas100 ini) masih percaya akhir tahun nanti pertumbuhan sales dairy di Indonesia masih baik dan produk ini bisa bukukan penjualan single digit hingga akhir tahun. President Director Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan potensi bisnis dairy product di mata Kalbe Farma hingga akhir tahun nanti masih baik dan positif. "Diharapkan mampu membukukan pertumbuhan sales positif single digit," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/11). Baca Juga: Anak usaha baru Kalbe Farma (KLBF) mengembangkan aplikasi distribusi produk kesehatan Lantas di 2020 nanti, Vidjongtius berharap bisnis produk susu masih bisa konsisten menguat. Kendati demikian ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pembelian produk dairy di Indonesia, yakni daya beli dan target konsumen yang harus tepat. Adapun faktor ekonomi juga mempengaruhi dalam meningkatkan daya beli. Rencana ekspansi yang disiapkan kalbe Farma di 2020 untuk menguatkan divisi nutrisi khususnya produk dairy adalah melakukan perluasan cakupan distribusi dan rencana produk baru. Asal tahu saja, pada Agustus 2019 lalu Kalbe Farma melalui anak usahanya PT Sanghiang Perkasa menandatangani nota kesepahaman dengan Fonterra Australia. Tidak hanya itu, ternyata Kalbe Farma juga turut menggandeng produsen dairy asal Selandia Baru Westland Milk dalam rangka perkuat fondasi divisi nutrisi. Skema kerjasama yang dilakukan anatar Sanghiang Perkasa dengan Fonterra yakni, Sanghiang membeli bahan baku produk susu ke Fonterra untuk kebutuhan produksi di Indonesia. Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mendirikan anak usaha baru
Kalbe Farma (KLBF) proyeksikan penjualan produk dairy single digit di akhir 2019
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF, anggota indeks Kompas100 ini) masih percaya akhir tahun nanti pertumbuhan sales dairy di Indonesia masih baik dan produk ini bisa bukukan penjualan single digit hingga akhir tahun. President Director Kalbe Farma Vidjongtius menjelaskan potensi bisnis dairy product di mata Kalbe Farma hingga akhir tahun nanti masih baik dan positif. "Diharapkan mampu membukukan pertumbuhan sales positif single digit," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (22/11). Baca Juga: Anak usaha baru Kalbe Farma (KLBF) mengembangkan aplikasi distribusi produk kesehatan Lantas di 2020 nanti, Vidjongtius berharap bisnis produk susu masih bisa konsisten menguat. Kendati demikian ada beberapa sentimen yang mempengaruhi pembelian produk dairy di Indonesia, yakni daya beli dan target konsumen yang harus tepat. Adapun faktor ekonomi juga mempengaruhi dalam meningkatkan daya beli. Rencana ekspansi yang disiapkan kalbe Farma di 2020 untuk menguatkan divisi nutrisi khususnya produk dairy adalah melakukan perluasan cakupan distribusi dan rencana produk baru. Asal tahu saja, pada Agustus 2019 lalu Kalbe Farma melalui anak usahanya PT Sanghiang Perkasa menandatangani nota kesepahaman dengan Fonterra Australia. Tidak hanya itu, ternyata Kalbe Farma juga turut menggandeng produsen dairy asal Selandia Baru Westland Milk dalam rangka perkuat fondasi divisi nutrisi. Skema kerjasama yang dilakukan anatar Sanghiang Perkasa dengan Fonterra yakni, Sanghiang membeli bahan baku produk susu ke Fonterra untuk kebutuhan produksi di Indonesia. Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) mendirikan anak usaha baru