KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan evaluasi mayor pada sejumlah indeks saham, salah satunya IDX High Dividend 20. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) jadi satu-satunya emiten kesehatan yang masuk dalam indeks tersebut. Ada tujuh saham masuk untuk masa konstituen yang berlaku efektif pada 5 Februari 2024 sampai dengan 4 Februari 2025. Mereka adalah PT Barito Pacific Tbk (
BRPT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP), PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (
SMGR), PT Chandra Asri Pacific Tbk (
TPIA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR).
Dari tujuh saham tersebut, saham KLBF menjadi satu-satunya dari emiten kesehatan yang masuk IDX High Dividend 20. Adapun saat ini,
dividend yield KLBF sebesar 2,53%.
Baca Juga: Yield Penghuni Baru IDX High Dividend Tak Menarik Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo menyebut, bahwa KLBF belum layak masuk ke dalam IDX High Dividend, karena
dividend yield-nya yang terhitung rendah. "Untuk saham KLBF saat ini, kami masih belum melihat ada sentimen yang dapat meningkatkan kinerja keuangan dari KLBF, terlebih saat ini fluktuasi nilai tukar masih menjadi risiko peningkatan beban dari KLBF," kata Azis kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1). Meskipun begitu, Azis melihat prospek kinerja KLBF masih akan tumbuh walaupun terbatas, mengingat daya beli masyarakat yang masih cenderung melemah dan fluktuasi kurs yang masih bisa menjadi sentimen negatif pada emiten farmasi.
Baca Juga: Tak Selalu Punya Yield Tinggi, Cermati Rekomendasi Saham IDX High Dividend 20 Berikut Analis Henan Putihrai Sekuritas Bryan Soetopo menilai bahwa masuknya KLBF ke dalam IDX High Dividend 20 menimbulkan keraguan bagi sebagian investor. "Tahun ini, KLBF memiliki kinerja yang lesu sehingga akan berdampak pada rendahnya margin profitabilitas. Namun, kami yakin KLBF dapat pulih di tahun-tahun mendatang karena bisnis mereka mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap layanan dan produk kesehatan," kata Bryan kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1). Hingga kuartal III-2023, laba bersih KLBF mencapai Rp 2,06 triliun atau terjadi penurunan 16,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu akibat kondisi pasar yang menantang dalam periode transisi pasca pandemi.
Baca Juga: 7 Saham Didepak dari IDX High Dividen20, Ini Alasannya Sekadar mengingatkan, IDX High Dividend 20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama tiga tahun terakhir dan memiliki dividen
yield yang tinggi.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, pergerakan harga saham KLBF sedang
downtrend. "Namun setidaknya terdapat potensi
pullback yang memang bisa dimanfaatkan untuk pertimbangan
buy on weakness," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1). Alhasil Nafan merekomendasikan
buy on weakness pada saham KLBF dengan target harga Rp 1.660 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati