Kalbe Farma (KLBF) Siap Ekspansi ke Timur Tengah dan Afrika Utara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelum siap mengekspor produk Hansizhuang (serplulimab injection) atau obat kanker paru-paru sel kecil (small cell lung cancer) hasil kerjasamanya dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc (Henlius) kepasar Timur Tengah dan Afrika Utara, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) harus melakukan beberapa langkah investasi. 

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius mengatakan produk harus melewati serangkaian uji klinik hingga fase 3 yang kemudian dilakukan tidak hanya di Indonesia namun di beberapa negara di Asia Tenggara.

“Jadi untuk investasi ini, kita sudah melakukan 2-3 uji klinik fase 3 untuk kanker, bukan hanya di Indonesia, tapi negara-negara di Asia Tenggara, jadi multi countries dilakukannya (uji klinik),” katanya dalam acara Penandatanganan Kerjasama Kalbe dan Henlius China di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Senin (11/09).


Baca Juga: Kerjasama dengan Kimia Farma, Kalbe Farma (KLBF) Tidak Keluarkan Investasi Khusus

“Investasinya cukup besar, untuk satu uji klinik yang baik (sampai fase 3) kita bicara mungkin nilainya Rp 100 miliar-Rp 200 miliar,” tambahnya.

Selain investasi dalam sektor uji klinis, Vidjongtius menjelaskan perseroan juga sudah melakukan investasi di bagian fasilitas produksi yang berada di Cikarang, Jawa Barat. 

“Nanti, produk yang kita tandatangani pagi ini akan kita produksi di fasilitas tersebut,” ungkapnya. 

Dia mengaku, untuk fasilitas tersebut perseroan telah berinvestasi kurang lebih sebesar Rp 500 miliar, kemudian jika dijumlah dengan beberapa proses-proses di dalam (di dalam fasilitas) bisa diperkirakan mencapai dana yang digelontorkan mencapai Rp 700-800 miliar.

Vidjongtius juga menjelaskan berdasarkan uji klinis yang telah dilakukan, untuk obat serplulimab injection yang masuk dalam produk obat antibodi monoklonal anti-PD-1 (mAb) sebagai obat terbaik di kelasnya untuk mengobati kanker paru-paru sel kecil atau small cell lung cancer stadium luas (ES-SCLC). 

 
KLBF Chart by TradingView

“Small cell lung cancer ini jenis cancer yang susah disembuhkan. Dengan adanya obat ini, kami berharap dapat memberikan harapan baru pada pasien,” ungkapnya. 

Dia menambahkan, penderita small cell lung cancer umur harapan hidupnya cukup pendek, bisa dalam hitungan bulan. Obat ini ungkap dia, bisa memperpanjang harapan hidup cukup signifikan.

“Bisa saya katakan bertambah harapan hidupnya beberapa bulan. Misalkan kalau tanpa obat ini 5 bulan, dengan obat ini bisa 8 hingga 9 bulan,” katanya. 

Untuk diketahui, sesuai namanya, small cell lung cancer ini adalah jenis kanker paru-paru yang bentuknya sel-sel kecil, biasanya kanker ini banyak diderita oleh para perokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .