JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KBLF) luncurkan saluran distribusi baru berupa layanan penjualan berbasis internet (online). Kalbe menargetkan bisa menjaring 100 ribu pelanggan baru dengan transaksi di dunia maya. Menurut Direktur Keuangan Kalbe Farma, Ongkie Tedjasurja, peluncuran toko online telah di mulai awal Oktober. Untuk mendapatkan layanan antar gratis, pelanggan harus membeli maksimal bernilai Rp 150 ribu."Kalau di bawah itu, tetap bisa transaksi. Tapi barangnya diambil di titik-titik yang sudah kami tentukan," kata di Jakarta, Rabu (5/10). Namun sayang harga produk yang dijual online ternyata tidak jauh berbeda dengan toko konvensional lain. "Tapi kita akan kasih kartu member. Ini lebih kepada pengembangan dan memanfaatkan jalur internet," tuturnya. Sampai dengan akhir tahun, belanja modal perseroan akan habis sekitar Rp 700 miliar. Dana dihabiskan akan pembangunan pabrik baru sekitar Rp 200 miliar, dan penambahan jaringan distribusi Rp 150 miliar melalui anak usahanya, Enseval. "Juga ada untuk investasi alat dan mesin-mesin baru serta IT," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kalbe Farma manfaatkan internet untuk jual produknya
JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KBLF) luncurkan saluran distribusi baru berupa layanan penjualan berbasis internet (online). Kalbe menargetkan bisa menjaring 100 ribu pelanggan baru dengan transaksi di dunia maya. Menurut Direktur Keuangan Kalbe Farma, Ongkie Tedjasurja, peluncuran toko online telah di mulai awal Oktober. Untuk mendapatkan layanan antar gratis, pelanggan harus membeli maksimal bernilai Rp 150 ribu."Kalau di bawah itu, tetap bisa transaksi. Tapi barangnya diambil di titik-titik yang sudah kami tentukan," kata di Jakarta, Rabu (5/10). Namun sayang harga produk yang dijual online ternyata tidak jauh berbeda dengan toko konvensional lain. "Tapi kita akan kasih kartu member. Ini lebih kepada pengembangan dan memanfaatkan jalur internet," tuturnya. Sampai dengan akhir tahun, belanja modal perseroan akan habis sekitar Rp 700 miliar. Dana dihabiskan akan pembangunan pabrik baru sekitar Rp 200 miliar, dan penambahan jaringan distribusi Rp 150 miliar melalui anak usahanya, Enseval. "Juga ada untuk investasi alat dan mesin-mesin baru serta IT," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News